Berkisah Bersama Balita

Selasa, 24 April 2018 08:07 WIB | 54071 Views

seringkali ada orangtua yanng beranggapan bahwa Batita ataupun Balita belum perlu untuk diberikan buku. Padahal dengan diberikan buku sedini mungkin sangat cocok untuk mereka. Salah satunya dapat memperkaya kosa kata ataupun memperluas daya imajinasi mereka. Tentunya diberikan buku dan dibacakan ya ayah bunda....

Abi sedang membacakan buku menjelang tidur kepada Tsaqif, 5yo dan Yasir, 2yo.
Tsaqif sudah faham alur cerita yang dibacakan sehingga dia bertanya sesuai dengan alurnya.
Yasir juga mendengarkan apa yang dibacakan Abi.
Bahkan sangat sangat menyimak, sehingga untuk satu halaman buku Balita Berakhlak Mulia yang cuma beberapa kalimat itu bisa memakan waktu lama karena pertanyaan pertanyaan yang Yasir ajukan.
Kalo Tsaqif bertanya, Abi, kenapa Rasulullah harus jujur? Kenapa Rasulullah mau menunggu 3 hari untuk menunggu Abu Al Khansa yang lupa janjinya? Kenapa Rasulullah tidak pernah marah? Dan pertanyaan pertanyaan lainnya sesuai konteks buku.
Kalo Yasir membaca buku dan bertanya dengan versinya sendiri.
Abi, ini apa? Menunjuk Ka’bah, dijawab Ka ‘bah, dilanjut apa itu Ka ‘bah, kenapa ada Ka’bah, Ka ‘bah warna apa? Kenapa warnanya hitam dan seterusnya.
Ganti halaman, bertanya lagi dengan rumus yang sama: APA, KENAPA, DIMANA
pertanyaan pendek, tapi memerlukan kesabaran dan jawaban yang benar.
Karena dia akan terus mengulang ngulang rumus pertanyaannya.
Untuk mengalihkannya,biasanya kami bilang, halaman ini sudah selesai ya, ayo buka lagi atau kami membalikan pertanyaannya, ayo ini apa? Ini siapa? Ini kenapa, biasanya dia yang akan membalikan halaman setelah selesai menjawab pertanyaan yang kami tujukan.
Jadi, tidak ada istilah masih terlalu kecil untuk membacakan buku ataupun membelikan buku.
Tidak ada yang dirugikan, Yasir membaca sesuai pemahamannya, sesuai dengan usianya,dia mengerti apa yang disampaikan.
Terkadang dia menceritakan kembali apa yang telah dibacakan dengan versi bahasa Dan gestur tubuhnya.
Lucu dan mengemaskan.
Dan moment golden age itu hanya sebentar.
Semoga kami dapat memanfaatkannya sebaik baiknya.