

Wajibkah Anak Menafkahi Orang Tua?
Oleh administrator | Rabu, 08 Maret 2017 09:58 WIB | 103428 Views
Seorang anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua dan anak-anaknya, bila keadaan keuangannya mengizinkan dan kedua orang tuanya hidup dalam kemiskinan. Bahkan, menurut Al Ustadz Ahmad Isa Asyur dalam kitabnya "Birrul Walidain", beberapa ulama berpendapat bahwa kewajiban memberi nafkah itu tidak hanya sebatas kepada kedua orang tua, tetapi juga kepada seluruh keleuarga terdekat, berdasarkan firman Allah Swt yang berbunyi:
Seorang anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua dan anak-anaknya, bila keadaan keuangannya mengizinkan dan kedua orang tuanya hidup dalam kemiskinan. Bahkan, menurut Al Ustadz Ahmad Isa Asyur dalam kitabnya "Birrul Walidain", beberapa ulama berpendapat bahwa kewajiban memberi nafkah itu tidak hanya sebatas kepada kedua orang tua, tetapi juga kepada seluruh keleuarga terdekat, berdasarkan firman Allah Swt yang berbunyi:
"Orang-orang yang bertalian darah, yang satu lebih utama (menunjang) yang lain dalam Kitab Allah"
Berdasarkan ayat ini, maka jelaslah bahwa seorang ayah wajib memberi nafkah kepada anak-anaknya, dan anak-anak wajib memberi nafkah kepada ayahnya yang kekurangan. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara yang memperoleh waris atau tidak.
Bukti kewajiban lain bagi anak-anak kepada kedua orang tuanya, tertuang dalam QS. Lukman ayat 15: "Dan bergaullah dengan keduanya di dunia dengan baik."
Dan di dalam Surat Al Ahqaf disebutkan: "Dan Kami wasiatkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya."
Seorang anak yang baik, berbakti dan kasih terhadap orang tuanya, tidak akan membiarkan kedua orang tuanya hidup dalam kemiskinan dan kekurangan, sementara ia dan sanak keluarganya hidup bergelimang kemewahan.
Rasulullah saw menegaskan dalam hadist, "Sebaik-baiknya makanan orang adalah yang diperoleh dari jerih payahnya, dan anak itu hasil dari jerih payahnya." (Dikeluarkan oleh Ahmad dan Ashabus Sunan)
Ibnu Hibban dan Al-Hakim berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya anak kalian adalah karunia dari Allah, dan harta mereka bagi kalian, kalau kalian membutuhkan." Karena itulah di dalam surat Al Lahab dikatakan, "Tiada guna baginya harta benda dan apa-apa yang diusahakan (kasab)." Sebagai bukti lainnya bahwa anak-anak termasuk kasab orang tuanya, karena ayat itu berarti, "Tidak ada guna baginya harta dan anak-anaknya."
Adapun kewajiban memberi nafkah kepada ibu-bapak, termasuk kakek dan nenek, jika kita telah memenuhi syarat-syarat, yaitu:
1. Keluasan rezeki si anak, artinya kalau rezeki itu sudah cukup untuk kebutuhan anak istrinya dan lebih dari sehari semalam. Yang selebihnya itulah yang diinfakkan kepada ibu-bapak atau keluarganya yang kekurangan. Kalau ia tidak memiliki harta, namun mampu berusaha, maka kelebihan dari hasil usahanya itulah yang diberikan.
2. Kalau kedua orang tuanya hidup tidak berkecukupan.
3. Kalau keduanya sudah tidak menghasilkan uang lagi. Karena jika orang tua masih dapat menghasilkan, hal itu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Apakah sia anak tega melihat kedua orang tuanya yang tak mampu bekerja lagi, dipaksa untuk bekerja mencari nafkah?.
Jika kondisi anak juga dalam kesulitan, maka tanggung jawab pemenuhan kebutuhan primer keluarga itu jatuh kepada negara. Baitul Maal berkewajiban memberikan santunan kepada mereka. Wallahu a'lam.
Sumber: suara islam
Kisah Hikmah Lainnya
-
3 Cara Aisyah Binti Abu Bakar Menyelesaikan Masalah
Persoalan yang dihadapi ‘Aisyah adalah berita bohong. Para kaum munafik menyebarluaskan isu tentang kasus perzinaan ‘Aisyah dengan Shafwan bin Mu’aththal. Ketika pulang dari sebuah peperangan, ‘Aisyah terlambat dari rombongan. Ia pulang diantar Shafwan dan menaiki untanya. Setelah itu isu tentang perzinaan ini pun menyebar luas, laksana api yang dengan cepat membakar rerumputan kering. Lantas apakah yang dilakukan ‘Aisyah untuk menghadapi dua persoalan tersebut?
-
10 Tradisi Imlek yang Sebaiknya Diketahui
Ayah Bunda, hari raya tahun baru imlek merupakan hari raya yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa. Melalui perkembangannya dari masa ke masa, dalam ribuan tahun ini semenjak adanya perayaan Tahun Baru Imlek, sejumlah Kebiasaan dan tradisi terbenttauk dalam merayakannya. Sebagian besar masih dilakukan sampai saat ini. Seperti apa kebiasannya? Yuk cari tau.
-
Fakta ! Orang Sederhana Bersedekah 1,5 Milyar Setiap Bulan
Ayah Bunda, di era digital ini mudah bagi masyarakat untuk menunjukkan kebaikannya kepada kaum yang membutuhkan. Mereka berfoto sambil membawa barang bantuan atau sekedar share location dan menambah caption yang menujukkan mereka sedang melakukan donasi. Tapi tidak untuk Syaikh Abdurrahman Uther al Yamani, beliau tidak ingin di foto untuk mengabadikan kebaikannya. Seperti apa kebaikan Syaikh Abdurrahman Uther al Yamani ini? Yuk kita kenalan.
-
Nasihat Menyenangkan Dari Ali Bin Abi Thalib Tentang Kesedihan
Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sedih dan susah dalam hidupnya. Ada yang sedih karena hal-hal dunia, ada juga yang sedih karena hal-hal akhirat. Ini adalah nasihat dari Ali Bin Abi Thalib agar kesedihan tak terus merendung.