Perang Badar
Oleh Azar | Jum'at, 17 Juni 2016 07:28 WIB | 99517 Views
Perang Badar merupakan perang pertama yang terjadi di Bulan Ramadhan. Perang tersebut melawan antara kaum musyrikin dan kaum muslimin. Jumlah prajurit antara kaum musyriki dan kaum muslimin adalah 1:300
Selain menghadapi ancaman dari kaum Yahudi dan munafik, kaum muslim juga harus menghadapi serangan kaum musyrik Mekah. Untuk itulah, Rasulullah saw. membuat perjanjian damai dengan semua golongan di Madinah, termasuk kaum Yahudi. Namun, permusuhan dengan kaum muslimin tidak berhenti.
Akhirnya, kaum muslim mendapat izin dari Allah SWT untuk melawan kaum kafir. Dua kekuatan mulai berhadapan langsung dalam gelanggang perang.
Perang Badan meletus bulan Ramadhan tahun 2 Hijriah. Pada awalnya, pasukan kecil yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw hanya ingin mencegat kafilah dagang. Kafilah ini membawa banyak barang yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Kekuatan pasukan hanya sekitar 300 orang. Pasukan itu terdiri dari sahabat muhajirin dan ansar. Mereka membawa 2 ekor kuda dan 70 ekor unta.
Dari Kota Madinah, kawan Badar terletak sekitar 145 km arah barat daya. Mereka berjalan melewati jalan utama yang menuju Mekkah. Lalu mereka berbelok melewati pinggiran An Naziyah.
Allah swt memiliki kehendak lain. Kafilah dagang Abu Sufyan berhasil meloloskan diri. Kaum muslim justru harus berhadapan dengan tentara Quraisy
Pasukan Quraisy berjumlah sekitar 1000 prajurit. Mereka membawa 100 ekor kuda, 600 baju besi, dan beberapa unta. Panglima pasukannya adalah Abu Jahal bin Hisyam.
Rasulullah menerima informasi mengenai jumlah pasukan Mekah yang begitu banyak. Setelah bermusyawarah dengan para sahabar, mereka memutuskan untuk terus maju.
Malam harinya , hujan mengguyur badar. Hujan lebat menggentarkan hati musyik Quraish. Sementara itu tekad kaum muslimin justru semakin kuat.
Atas usul Khabab bin Mundzir, pasukan muslim segera menguasai Sumur Badar. Rasulullah saw memimpin pasukan dari sebuah tenda. Tenda itu dibangun di atas bukit, sebelah timur laut medan perang. Sejumlah pemuda ansar mengawalk beliau.
Rasulullah memeriksa pasukan. Beliau meluruskan barisan pasukan lalu kembali ke tenda. Disana beliau kembali berdzikir dan berdoa.
Saat pertempuran sengit sedang berlangsung, Rasulullah beteriak lantang, “Wahai Abu Bakar, sampaikan kabar gembira ini ! Pertolongan Allah telah tiba. Jibril sedang memegang tali kekang kuda yang ditungganginya di antara debu-debu!”
Komando perang diserukan beliau dengan penuh semangat, “Bangkitlah menuju surga yang luasnya seluas langit dan Bumi!”
Para sahabat berperang dengan semangat membara. Mereka bercita-cita meraih surga. Perang Badar dimenangkan kaum muslimin. Sebanyak 14 orang syahid. Sementara itu, 70 pembesar Quraisy tewas.
Apakah setelah perang ini teror Quraisy akan berhenti ? Bagaimanakah perjuangan kaum muslim selanjutnya?
Kisah Hikmah Lainnya
-
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Seringkali kita mendengar seseorang yang belum melakukan kebaikan atau belum menunaikan syariah Islam beralasan "Belum mendapat hidayah."
-
Cara Rasululah Menyayangi Anak-anak
Rasulullah saw memberikan contoh kepada kita bagaimana sebaiknya orang tua mengasuh anak-anak. Yakni pola asuh yang didasari oleh kasih sayang dan kelemahlembutan. Anak diasuh bukan dengan perilaku maupun kata-kata kasar yang dapat mencederai harga diri anak tersebut. Berikut ini beberapa contoh
-
Rasulullah Senang Menjalin Silaturahmi
sygmadayainsani.co.id - Rasulullah Senang Menjalin Silaturahmi - Rasulullah saw. adalah orang yang sangat suka menjalin tali kekerabatan dan silaturahmi. Khadijah, istri tersayang beliau, bahkan menyebut suaminya itu sebagai Orang yang menyambung kekeluargaan dan berkata benar. Begitu sempurnany
-
Tiga Bulan Lagi...
sygmadayainsani.co.id - Tiga Bulan Lagi... - Seorang kiai bertanya pada santrinya, Jika usiamu tinggal tiga bulan saja, hal apakah kiranya yang akan kamu lakukan? Ia tercenung, dan segera saja sederetan rencana-rencana nan muluk-muluk serta mulia melintas di benaknya. Bak puzzle, sepotong demi sep