Membuat Tarawih Menyenangkan untuk Anak-anak
Oleh Sygma Daya Insani | Selasa, 24 Juni 2014 08:37 WIB | 91708 Views
sygmadayainsani.co.id - Membuat Tarawih Menyenangkan untuk Anak-anak - Pemandangan yang sering kita lihat pada saat tarawih adalah saat anak-anak kita berlari-larian di sekitar area sholat. Di masjid tempat saya melaksanakan tarawih, sang imam mengatakan sesuatu yang sangat bijak perihal tarawih: Ta
sygmadayainsani.co.id - Membuat Tarawih Menyenangkan untuk Anak-anak - Pemandangan yang sering kita lihat pada saat tarawih adalah saat anak-anak kita berlari-larian di sekitar area sholat. Di masjid tempat saya melaksanakan tarawih, sang imam mengatakan sesuatu yang sangat bijak perihal tarawih: Tarawih adalah sunnah, tetapi menjaga dan mengurus anak-anak kita adalah kewajiban. Sang imam meminta para ayah untuk mengamati anak-anak saat para ibu sedang sholat, dan setelah itu para ayah bertukar untuk dapat sholat saat para ibu mengamati anak-anak mereka, hal ini menegaskan bahwa baik laki-laki dan perempuan sama pentingnya dalam urusan ibadah. Persoalan yang ada bukan jadi dengan tidak membawa anak-anak ke masjid, tetapi menanamkan pengalaman positif terhadap mereka.
Beberapa orangtua berhasil mengurus anak mereka pada saat sholat tarawih. Berikut beberapa tips dalam menangani anak-anak melaksanakan tarawih:
- Yang paling penting, Ramadhan dan tarawih seharusnya direncanakan dari sebelum-sebelunya, bahwa kita seharusnya secara aktif berpartisipasi dalam Ramadhan. Hal ini harus selalu ditanamkan pada setiap saat di dalam keluarga.
- Rencanakan waktu lowong pada saat berbuka puasa dan tarawih. Bicaralah dengan anak-anakmu sebelumnya tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana waktunya berjalan. Berikan kepada mereka jam sosial untuk bertemu dan bertegur sapa dengan teman-teman sebelum sholat dimulai. Buatlah peraturan bahwa anak-anak tetap harus berada di dalam masjid/mushola. Bawa beberapa hal yang berhubungan dengan aktivitas yang tenang, seperti membawa buku mewarna atau buku untuk anak-anak yang lebih besar.
- Jika kita berencana untuk membawa anak-anak untuk sholat, pastikan mereka telah makan. Kita pastinya melaksanakan puasa, tetapi anak-anak yang lebih kecil kebanyakan tidak kita sertakan dalam berpuasa. Anak-anak biasanya akan mulai tegang dan rewel jika mereka tidak diberikan makan yang sesuai. Pastikan mereka telah kenyang sehingga mereka tidak akan mengganggu pada saat melaksanakan berbuka puasa atau sholat. Dan bawalah snack kecil dan yang tidak mudah berantakan juga pada saat berangkat.
- Biarkan anak-anak tahu apa yang kita harapkan dari mereka. Seperti biasa, anak-anak tidak tahu apa yang akan diharapkan di tengah keramaian. Dan jika anak-anak tidak pernah berada di dalam masjid selama setahun ini, mereka mungkin akan lupa bahwa mereka pernah ke masjid sebelumnya. Kita harus sabar dalam mengajarkan mereka. Berangkat ke masjid adalah hal yang sangat penting terhadap perkembangan identitas mereka, tetapi jangan lah langsung berharap mereka akan berlaku sesuai saat berada di dalam masjid.
- Minta teman-teman untuk sama-sama mengamati anak-anak selama tarawih: kita mengawasi anak-anak mereka saat sholat, dan mereka pun mengawasi anak-anak kita. Jika hal ini cukup, semua orang akan mendapatkan bongkahan berkah yang sama selama tarawih di bulan ini.
- Buatlah mereka merasa tertarik untuk melaksanakan sholat. Bicarakanlah tentang pokok/makna dari tarawih yang akan disampaikan kepada anak-anak sebelum berangkat. Beritahu mereka pahala dari tarawih. Buatlah sebuah permainan untuk anak-anak yang lebih muda.
- Tunjukan rasa hormat. Jika anak-anak kita biasanya menggunakan kamar mandi beberapa kali, ambil lah saf belakang atau di asmping. Orang-orang yang lebih tua pantas mendapatkan waktu yang berkualitas karena mereka telah membesarkan anak-anak mereka. Akan lebih mudah membawa anak-anak ke kamar mandi jika kita berada di saf belakang untuk menghormati orang-orang tua.
- Jadi lah role model. Jangan mengobrol di saat sholat, di lorong, atau di kamar mandi dan berharap anak-anak tidak akan mengikutinya.
- Perhatikan mereka setiap melaksanakan rakaat-rakaat sholat dan tersenyum lah pada mereka, berikan tepukan di punggung, pandangan sayang, dan beritahu mereka bahwa kita sangat menghargai kesabaran mereka dan ketenangan mereka. Katakan juga kalau mereka dikelilingi oleh para malaikat dan kita menyayangi mereka karena Allah.
- Tetaplah di rumah jika kita tidak bisa mengontrol mereka.
- Bawalah kantong tidur atau selimut favorit sehingga jika mereka merasa ngantuk, mereka bisa mulai tidur di dekat kita.
- Beri lah mereka hadiah dengan tindakan-tindakan kecil jika mereka berlaku baik atau melaksanakan sholat. Hal ini akan memberikan kenangan yang positif.
- Jangan menyerah! Jika kita memiliki tanggung jawab pada sebuah masjid atau kenal dengan orang yang memiliki tanggung jawab, coba buatlah semacam kompetisi kecil. Suruh orang-orang di masjid tersebut untuk mengumumkan siapa anak yang berlaku baik setelah tarawih dilaksanakan.
Parenting dan Anak Lainnya
-
Ingin Punya Anak Shaleh?? Mari Belajar Mendidik Anak Ala Rasulullah SAW..
Ala Rasulullah SAW.. Ketahuilah.. Bahwasanya peran orangtua dalam mendidik anak di masa kecilnya sangat berpengaruh dalam kehidupannya ketika anak sudah menginjak dewasa kelak.
-
Cara-Cara Islami Membesarkan Anak-Anak
sygmadayainsani.co.id - Cara-Cara Islami Membesarkan Anak-Anak - Allah SWT telah memberikan kepercayaan kepada para orang tua dengan anak-anak mereka. Orang tua mengemban tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak mereka dengan cara yang Islami. Jika para orangtua berhasil melakukannya, para orangtu
-
Pendidikan Agama, Kunci Sukses Masa Depan Anak
sygmadayainsani.co.id - Pendidikan Agama, Kunci Sukses Masa Depan Anak - Kebaikan seseorang itu dimulai dari apa yang paling ditekankan orangtua kala anak-anaknya masih belia. Jika agama yang ditekankan, maka peluang anak sukses di masa depan sangatlah terbuka. Tetapi jika selain itu, mungkin akan k
-
Hindari Bandingkan Anak dengan Orang Lain
sygmadayainsani.co.id - Hindari Bandingkan Anak dengan Orang Lain - Dari kecil hingga dewasa, tak bisa dipungkiri, kita selalu dinilai relatif terhadap orang lain. Termasuk orangtua, secara sengaja maupun tidak sengaja, suka membandingkan anaknya dengan orang lain yang mungkin lebih pintar, lebih ra