Muhammad SAW Teladanku untuk Anakku, Umat Akhir Zaman

Rabu, 25 April 2018 10:52 WIB | 41791 Views

Sahabat, apa yang terlintas di benakmu kala seseorang mengatakan ???Shirah Nabawiyah???? Buku yang tebal ? Ukuran huruf yang mungil ? Paragraf yang monoton ? Kisah yang membosankan ? Jika itu yang ada dalam pikiranmu, mari kita simak lebih lanjut cerita saya berikut ini.

Sahabat, apa yang terlintas di benakmu kala seseorang mengatakan “Shirah Nabawiyah”?

Buku yang tebal ?

Ukuran huruf yang mungil ?

Paragraf yang monoton ?

Kisah yang membosankan ?

Ah, ini sama persis dengan apa yang saya pikirkan dahulu kala.

Namun bagaimana kah kita, yang hanya umat akhir zaman ini, bisa mengenal Sang Halilullah, Kekasih Allah, bila kita terkesan alergi membaca biografi beliau ?

Seperti apa cara kita mencinta bila tak ingin tahu perjalanan hidup Manusia Mulia ini menegakkan Kalimatullah 14 abad silam ?

Apakah ada cara, selain dari membaca kisah beliau, agar kita dapat meniru segala tindak tanduk dan akhlaknya yang membuat siapapun, termasuk orang yang memusuhinya, menjadi jatuh cinta?

Saya pun tergugu, malu.

Puncaknya adalah tiga tahun lalu. Kepulangan saya sekeluarga ke Indonesia membawa saya pada suatu tekad. Saya dapati pelajaran dari sebuah negeri yang kemajuan peradabannya membuat siapa saja terpesona. Namun justru kemerosotan akhlak dan moral terpampang nyata di depan mata. Masa-masa perantauan yang mengajarkan banyak sekali hikmah.

Lantas untuk merealisasikan tekad tadi, saya putuskan berdiskusi dengan akhwat sejawat. Rekomendasi mereka mengerucut pada satu produk bermutu, Muhammad SAW Teladanku atau yang lazim disebut MUTE.

MasyaAllah

Tak memakan waktu lama, produk itu saya boyong ke rumah pada November 2015.

Sedikit saya sesali karena terlambat mengenalkan buku bergizi ini pada Faqih dan Nizar, namun di antara sesal itu ada pula hikmahnya. Faqih yang telah lancar membaca mampu melahap habis seluruh buku pada satu koper pelangi tersebut dalam tempo singkat dan dapat membantu saya menceritakan kembali kisah hidup Rasulullah SAW pada adiknya dengan bahasa yang fasih. Alhamdulillaah, betapa beruntungnya saya bisa memiliki Shirah Nabawiyah yang penuh keistimewaan ini. Bahasanya renyah, penataan huruf dan gambar memikat hati. Saat membacanya maka akan semakin haus melanjutkan ke buku jilid berikutnya. Sungguh, saya dan anak anak tak menjadi bosan. Kewajiban menuntaskan shirah Rasul pun bisa terselesaikan tanpa paksaan. Terekam kuat dalam memori saya sekeluarga insyaAllah.

Tugas saya sebagai orangtua pun menjadi lebih mudah dalam mendidik anak anak. Menghubungkan sikap dan perilaku sehari hari anak dengan kisah Sang Uswatun Hasanah. Teriring doa semoga anak anak saya, dapat meneladani sifat, akhlak dan perilaku Rasulullah SAW, agar kelak Allah berkenan memberikan syafa’at Kekasih-Nya pada kami, aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.

Ada yang penasaran dengan isi Paket Muhammad SAW Teladanku?

Mengapa saya sebut paket ini istimewa ? Jawabannya ada di bawah ini :

Inilah buku sirah nabawiyah pertama di Indonesia yang dikemas untuk anak-anak dengan bahasa berkisah,
Mengenalkan keluarga pada sosok teladan utama, Muhammad SAW,
Kaya akan nilai-nilai akhlak mulia, sejarah, senin dan kebudayaan Islam,
Penuh dengan ilustrasi tangan yang unik, kreatif, dan mendidik,
Disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, mengalir, dan mengasyikkan,
Dilengkapi dengan ensiklopedi mini kartun, program interaktif dan poster.

Terdiri dari 16 Buku Utama, yaitu:
1. Kelahiran Rasulullah
2. Masa Muda
3. Menjadi Rasul
4. Ketabahan
5. Tanda-tanda Kemenangan
6. Madinah Al Munawaroh
7. Mempertahankan Islam
8. Perang Uhud
9. Perang Khandaq
10. Kemenangan di Khaibar
11. Penaklukan Mekah
12. Teladan Umat Manusia
13. Rasul Penyayang
14. Rasul yang Dicintai
15. Rasulullah Berkisah
16. Wafatnya Rasulullah