

Cara Memahami Al Quran
Oleh diana fitri mahardani | Senin, 26 Maret 2018 10:47 WIB | 8438 Views
Selepas sholat subuh kunikmati kalam Illahi. Sampailah pada surat Al-Baqarah ayat 249.
Cara Memahami Al Quran
Selepas sholat subuh kunikmati kalam Illahi. Sampailah pada surat Al-Baqarah ayat 249.
Allah SWT Berfirman, “Maka ketika Thalut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Kemudian, saat kubaca intisari ayat, masya Allah sungguh luar biasa, betapa dahsyatnya hikmah yang terkandung dari kisah ini. Meleleh deh hati ini.
Berikut intisari yang saya baca dari ayat 249 surat Al Baqarah :
Kunci Kemenangan adalah Yakin Kepada Allah
Setelah kaumnya merelakan Talut sebagai pemimpin mereka, dia hendak mengetahui kesetiaan dan ketaatan pasukannya terhadap perintah dan kebijakan dirinya. Pada suatu saat, Talut pergi bersama mereka ke medan peperangan untuk menghadapi musuh mereka, yaitu Jalut dan pasukannya. Di tengah perjalanan, mereka dilanda kehausan dan berhenti sejenak untuk beristirahat di sebuah sungai. Sebagian besar dari mereka berlama-lama beristirahat dan enggan untuk melanjutkan perjalanan dengan alasan pasukan Jalut lebih besar dan lebih kuat dibandingkan jumlah mereka. Sementara, sebagian kecil mereka beristirahat sekadarnya dan terus melanjutkan perjalanan untuk menghadapi musuh. Meski berjumlah sedikit, semangat mereka untuk berperang tetap besar. Hal itu disebabkan mereka sangat yakin bahwa mereka berada di pihak yang benar dan bahwasannya ini adalah perintah Allah sehingga Dia akan selalu menyertai dan meridhai. Jumlah yang sedikit itu ternyata dapat mengalahkan pasukan Jalut yang jauh lebih besar. Kisah ini kemudian menjadi inspirasi bagi Muhammad untuk mengobarkan semangat kepada pengikutnya dalam peperangan pertama di Badar. Sungguh, pada peperangan itu, Rasulullah bersama pengikutnya meraih kemenangan yang teramat berharga lagi bersejarah.
Membaca intisari ayat di atas, jadi teringat kisah Jalut dan Talut di Buku Ensiklopedia Kisah Insan Teladan, 24 Nabi dan Rasul Teladan Utama.
Akhirnya kubuka dan kubaca lagi lembaran demi lembaran kisahnya. Dimulai dari masa kecil Daud, keadaan Bani Israil saat itu, kisah pengangkatan Talut sebagai pemimpin Bani israil yang awalnya tidak disambut oleh rakyatnya, sampai pada kisah wafatnya Nabi Daud. Subhanallah rangkaian kisah yang sarat hikmah.
Pernah dengar tauziah dari Ustaz Salim A Fillah, beliau menyampaikan, “Cara memahami Al Quran adalah baca shirahnya berulang ulang. Dan memang benar ternyata, dari membaca Al-Qur’an, dilanjutkan dengan membaca intisari ayatnya, dan didetailkan lagi dengan membaca kisahnya...Masya Allah, memang jadi lebih faham tentang kisah ini :).
Terekam dalam otak, apa yang disampaikan Thalut kepada pasukannya.
“Hati kalian harus dipenuhi dengan iman kepada Allah SWT. Saat perang kita membutuhkan kekuatan fisik. Kelincahan memainkan pedang juga diperlukan. Juga ketepatan memanah. Tapi kalian juga harus melatih diri agar selalu dekat dengan Allah SWT.”
Juga membekas kisah Ayah Daud yang mendaftarkan ketiga putranya termasuk Daud, bergabung dengan pasukan Thalut, yang saat itu Daud masih remaja tetapi terlihat semangatnya luar biasa. Yang pada akhirnya dia mengukir prestasi dalam peperangan ini. Dan masih banyak lagi hikmah lainnya. Dan sejarah membuktikan kunci kemenangan adalah yakin kepada Allah Azza wa Jalla.
Lanjut baca sendiri di buku Kisah 24 Nabi dan Rasul Teladan Utama ya Ayah Bunda :).
Saya yakin jika kisah-kisah heroik seperti ini sering kita bacakan kepada putra-putri kita, insya Allah mereka akan tumbuh menjadi generasi emas Indonesia, generasi yang bisa menjalankan dengan baik peran peradabannya. Aamiin.
Berikut cara mudah untuk memiliki Buku Ensiklopedia Kisah Insan Teladan, 24 Nabi dan Rasul Teladan Utama. Ayah Bunda tinggal mengikuti petunjuk dengan nge-Klik link di bawah ini ya Ayah Bunda :
http://bit.ly/TransaksiLP
Inspirasi Lainnya
-
Mengenal Grafologi
Tugas kita sebagai orangtua adalah mengenal siapa anak kita, membersamai tumbuh kembangnya dan tahu apa yang mereka inginkan. Menjadi teman anak-anak kita merupakan suatu hal yang tidak mudah. Orangtua wajib kreatif begitu pesan bunda Miya, hanya orang kreatif yang mampu menemukan problem solver sehingga setiap masalah yang dihadapinya bisa dipecahkan dengan hal yang seharusnya dilakukan dengan tepat.
-
Menyesal Tidak Mengetahuinya Dari Dulu, Ini 7 Rahasia Mendidik Anak
7 Rahasia Mendidik Anak dari Ustdz
-
Melembutkan Hati
Kita semua tentu menyadari betapa banyak pribadi, keluarga, masyarakat, jamaah hingga bangsa dan negara yang tidak baik, amat jauh perjalanan hidupnya dari ketentuan yang digariskan oleh Allah SWT. Bahkan bisa jadi kita termasuk orang yang demikian. Semua itu berpangkal pada hati.
-
Ternyata yang Membuat Senjata Bambu Runcing Adalah Gurunya Jendral Soedirman
Perjuangan para pahlawan tempo dulu memang tidak bisa dianggap main main. Bagaimana bisa alat alat berat seperti tank, pistol, mengalahkan bamboo runcing? Pernah kah Ayah Bunda ingin tau siapa yang sebenernya membuat bamboo runcing? Yuk kita simak.