

Hari Bumi
Oleh Hilmiyatil Alifah | Rabu, 28 Maret 2018 22:38 WIB | 10038 Views
Di bumi ini kita hanya numpang ke Allah, walaupun rumah dengan luas yang berhektar-hektar, status kita sama di mata Allah, numpang di buminya Allah. Wajib bagi kita untuk memelihara ciptaanNya, selama masih mau numpang di bumiNya ya harus tau diri.
Info dari pemerintah daerah Depok pada hari ini (24 Maret 2018) adalah himbauan untuk memadamkan listrik kurang lebih satu jam dari jam 20.30 - 21.30.
Duo anak lanang menanggapi himbauan ini dengan menanyakan, "kenapa harus dipadamkan semua? Kan gelap bun, orang yang lagi dijalan gimana? Orang yang sedang makan, hehehe kan pasti bingung mendadak gelap"
"Ya memang salah satunya dengan cara ini kita bisa membantu bumi untuk bersitirahat selama satu jam. Ibarat orang kerja tanpa jeda, capeknya bagaimana? Bumi liburnya cuma satu jam per tahunnya sesuai dengan penetapan peringatan Hari Bumi. Ini beda loh nak dengan milad, kita kan ga merayakan milad. Kesepakatan Hari Bumi ini hanya untuk membantu meningkatkan kesadaran orang lain bahwa bumi perlu untuk beristirahat.
Kamu bisa bayangin kan kalau bumi sedang beristirahat menanggung beban energi, walau tidak seperti kita istirahatnya yang dalam satu hari 5-7 jam istirahatnya. Satu jam bumi beristirahat dalam hitungan pertahun dengan beban yang luar biasa berat sebenernya tidak cukup membuat bumi bernafas.
Cara ini diharapkan bisa mengurangi beban bumi yang setiap hari menerima perlakuan kita. Kasian bumi, berbagai macam polusi setiap hari ditanggungnya. Beban energi yang besar, polusi udara, air dan tanah juga menjadi tanggungannya.
Bumi kita ini semakin tua, bukannya malah banyak pohon serta tanaman yang membantu kelestarian, banyak kedzaliman kita terhadap bumi, contohnya buang sampah plastik sembarangan, pencemaran sampah rumahtangga di sungai, penggunaan barang elektronik yang berlebihan, penggunaan AC atau listrik yang berlebihan, semua dirasakan bumi.
Apa yang kamu bayangkan jika tubuh kita sehari-hari asupannya sampah? Kebayangnya pasti tubuh meronta, awalnya sehat kemudian jadi sakit karena tidak ada asupan yang baik untuk tubuh. Begitupun dengan bumi, setiap hari ada saja yang dzalim terhadapnya.
Bisa jadi kitapun pernah dzalim terhadap bumi, jadi untuk menebus kedzaliman kita, memberikan hak bumi untuk tidak menanggung beban yang berat, salah satu caranya dengan memadamkan listrik dalam waktu satu jam saja ya nak.
"Hmmmm, bener juga ya bun"
"Bunda jadi teringat tafsir dari Q.S An Najm ayat 31 yang disampaikan oleh ustadz Herfi di kajian tafsir hari Rabu yang lalu. ???????????????? ????? ???? ???????????????????? ????????? ???? ????????????? ???????????????? ??????????????? ???????????? ??????? ???????????? ????????????????? ??????????????? ??????????????? ??????????????????
Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).
Ustadz tersebut menjelaskan bahwa bumi mengadu kepada Allah tentang perlakuan umat manusia kepadaNya. Kalimatnya kurang lebih begini, Yaa Allah sungguh bebanku ini teramat berat, kedzaliman terhadapku banyak dilakukan oleh manusia, mengapa Engkau tidak menimpakan adzab kepada mereka yang berbuat dzalim terhadapku?
(Di dalam hati berucap syukur kepada Allah yang telah membimbing langkah saya menerima ilmu tafsir terjemahan dari Q.S An Najm ayat 31 ini. Terimakasih ustadz, ilmunya kepakek banged untuk membantu memperjelas wawasan anak kami dan menumbuhkan fitrah keimanannya terhadap Allah)
Allah menjawab, jangan kau timpakan kemarahanmu kepada mereka, kau bukan pemilik dari mereka. Akulah Pemilik dan Pencipta mereka. Aku sayang terhadap mereka, kamu tidak akan tahu bagaimana rasa sayangku terhadap manusia yang telah aku ciptakan karena kau tidak menciptakan mereka.
Setelah bumi mengadukan manusia, bergantilah langit yang juga menyatakan keletihannya dengan kedzaliman yang diperbuat oleh manusia. Langitpun memohon agar Allah mengazab manusia yang dzalim terhadap langit. Sekali lagi Allah tidak memperkenankan permintaan langit agar Allah mengazab hambaNya yang dzalim terhadap alam semesta ciptaan Allah ini. Dengan Rahmat Allah lah manusia selamat dari kemurkaanNya.
Bumi ini semakin menua. Sejak diciptakan untuk nabi Adam dan bunda Hawa, manusia telah berbuat dzalim, ingat kah kasus Habil dan Qabil? Peristiwa pertama kalinya manusia terbunuh karena ada rasa dengki. Berharap dengan taubat yang kita lakukan setiap hari ini, semoga masih mengundang Rahmat Allah agar jangan sampai Dia murka.
Di bumi ini kita hanya numpang ke Allah, walaupun rumah dengan luas yang berhektar-hektar, status kita sama di mata Allah, numpang di buminya Allah. Wajib bagi kita untuk memelihara ciptaanNya, selama masih mau numpang di bumiNya ya harus tau diri.
Coba nak kita bayangkan bumi ini diperbolehkan oleh Allah untuk kita pinjam, seperti kita meminjam mainan teman, bila mainan itu dengan sengaja kita rusak, apa yang harus kita lakukan? Memperbaikinya? Bagaimana bila kerusakannya permanen sampai tidak bisa diperbaiki lagi? Seperti itulah bumi. Kerusakan yang dibuat manusia bila tak bisa diperbaikinya. Bumi akan rusak dan adakah yang bersiap bertanggungjawab?
Menyelamatkan bumi dari kerusakan bisa dilakukan dengan berbagai cara; menampung sampah yang bermanfaat, penghematan energi dan gaya hidup yang pro terhadap kelestariannya.
"Boleh ga nih lampunya kita padamin dulu?"
(Mereka mengangguk tanda setuju)
Inspirasi Lainnya
-
Cara Memahami Al Quran
Selepas sholat subuh kunikmati kalam Illahi. Sampailah pada surat Al-Baqarah ayat 249.
-
Mengenal Grafologi
Tugas kita sebagai orangtua adalah mengenal siapa anak kita, membersamai tumbuh kembangnya dan tahu apa yang mereka inginkan. Menjadi teman anak-anak kita merupakan suatu hal yang tidak mudah. Orangtua wajib kreatif begitu pesan bunda Miya, hanya orang kreatif yang mampu menemukan problem solver sehingga setiap masalah yang dihadapinya bisa dipecahkan dengan hal yang seharusnya dilakukan dengan tepat.
-
Menyesal Tidak Mengetahuinya Dari Dulu, Ini 7 Rahasia Mendidik Anak
7 Rahasia Mendidik Anak dari Ustdz
-
Melembutkan Hati
Kita semua tentu menyadari betapa banyak pribadi, keluarga, masyarakat, jamaah hingga bangsa dan negara yang tidak baik, amat jauh perjalanan hidupnya dari ketentuan yang digariskan oleh Allah SWT. Bahkan bisa jadi kita termasuk orang yang demikian. Semua itu berpangkal pada hati.