Di Balik 2 Mei, Hari Pendidikan Nasional
Oleh administrator | Selasa, 02 Mei 2017 10:08 WIB | 99115 Views
Siapa yang tak kenal dengan Ki Hajar Dewantara? Beliau adalah bapak pendidikan Nasional di Indonesia. Setiap tanggal 2 Mei pun, Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Kenapa harus tanggal 2 Mei? Ternyata, tanggal 2 Mei merupakan hari lahir Ki Hajar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA, namun tidak dapat menyelesaikannya karena sakit. Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.
Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai "Tiga Serangkai".
Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.
Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang selalu ia terapkan dalam sistem pendidikan. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Arti dari semboyan tersebut adalah: Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),
Hingga kini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.
Kisah Hikmah Lainnya
-
Kisah Nabi Ya???kub: ???Hati yang Menang adalah hati yang diliputi keimanan???
Ayah Bunda, Mengatakan diri beriman tentu tidak sulit. Namun, membuktikannya butuh perjuangan sekaligus pengorbanan. Seperti yang kita ketahui, Allah tidak mungkin memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNya. Cobaan yang paling berat adalah cobaan para Nabi, seperti kisah Nabi Ya???kub berikut ini.
-
Kesaksian Korban Bom Gas Kimia di Suriah
Ayah Bunda, serangan demi serangan di alami oleh saudara kita di Suriah. Pasukan pro pemerintah dan oposisi saling menyerang untuk pertahananan diri. Seperti yang kita ketahui, Suriah di serang kembali tetapi kali ini serangannya lebih dahsyat, yaitu serangan gas kimia. Seperti apa kisahnya? Yuk kita simak. Setelah disimak, jangan lupa doa dan salurkan bantuan Ayah Bunda.
-
Apakah yang Dimaksud Dengan Doa Anak Soleh?
Ayah Bunda sering kita mendengar hadist bahwa amal para hamba terputus kecuali 3 hal yaitu sedekah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh. Kali ini kita akan membahas mengenai doa anak yang soleh. Apa maksud anak soleh yang mendoakannya? Dalam kitab Aunul Ma???bud, Syarh Sunan Abi Daud, disebutkan dua keterangan ulama tentang makna anak soleh dalam hadis ini,
-
Khitan
Mengkhitan anak di usia balita untuk mengambil sunnah Rasulullah, tanpa pesta seperti yang dilakukan masyarakat pada umumnya.