2 Kisah Sikap Lembutnya Rasulullah SAW
Oleh administrator | Senin, 24 Juli 2017 09:39 WIB | 99845 Views
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga Mahalembut dalam memerintah dan melarang. Dia tidak membebani hamba-Nya dengan beban-beban yang banyak secara sekaligus. Tapi, berangsur-angsur dari satu kondisi kepada kondisi yang berikutnya sehingga jiwa siap menanggungnya dan tertata emosinya. Hal itu seperti turunnya perintah puasa fardlu, pengharaman khamar, riba dan lainnya.
Orang yang melakukan sesuatu dengan kelembutan dan tenang telah mengikuti sunnatulah dalam menciptakan alam semesta dan mengikuti petunjuk Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Sehingga urusannya akan menjadi mudah dan kesulitannya akan teratasi. Terlebih bagi seorang dai yang mengajak manusia kepada kebenaran, maka dia sangat membutuhkan sikap halus dan lemah lembut.
Beberapa contoh sikap lembut Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam
Dari Aisyah radhiyallaahu 'anha berkata, “Orang-orang Yahudi mendatangi Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam dan berkata, ‘assaal ‘alaikum’ (kematian atasmu). Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam membalasnya, ‘Wa’alaikum’. Maka Aisyah berkata, assaam ‘alaikum wala’anakumullaah wa ghadhiba ‘alaikum (Kematian atas kalian, laknat Allah dan kemurkaan-Nya atas kalian). Kemudian Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menegur ‘Aisyah, “Pelan-pelan wahai Aisyah!! Berlakulah lembut, jangan kasar dan berkata jelek.”
‘Aisyah menjawab, “Apakah Engkau tidak mendengar perkataan mereka. Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab, “Apakah kamu tidak mendengar apa yang kukatakan? Aku telah mengembalikan doa mereka kepada mereka dan doaku atas mereka dikabulkan, sedangkan doa mereka atasku tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim), dalam riwayat Muslim, “Cukup wahai Aisyah, janganlah engkau menjadi pencaci, sesungguhnya Allah tidak suka kepada cacian dan kata-kata buruk.”
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu berkata, “Ketika kami duduk di masjid bersama Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang seorang badui lalu kencing di masjid. Para sahabat Nabi menghardiknya, “Berhenti, berhenti.” Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Jangan bentak dia, biarkan dia (jangan putus kencingnya).” Lalu para sahabat membiarkan orang badui tadi menyelesaikan kencingnya. Kemudian Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya,
“Sesungguhnya masjid-masjid ini tidaklah boleh untuk buang air kecil atau buang kotoran. Masjid itu tempat untuk dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalat dan membaca Al-Qur`an.”
Dan beliau shallallaahu 'alaihi wasallam berkata kepada para sahabat, “Sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah bukan untuk mempersulit. Siramlah dengan satu ember air pada tempat kencingnya.” Lalu orang Badui tadi berkata, “Ya Allah rahmatilah aku dan Muhammad, dan jangan Engaku rahmati yang lain bersama kami.” Lalu Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Egkau telah menyempitkan yang luas.”
Kisah Hikmah Lainnya
-
Kisah Nyata Pelaku Riba: ???Riba Penyelamat Keluargaku???
Bapakku dulu Pelaku riba bahkan sampai sekarang, masih ada hutang di bank. (InsyaAllah, sudah taubat & tidak akan diulangi lagi) Dulu, awal pinjem hutang ke Bank (yang mengaku merakyat) ini hanya 2 juta.
-
Ini Kisah Favorit Anak-Anak Dari Sekian Judul Siroh
Apa kisah favorit anak-anak dari sekian judul siroh? Biasanya selayaknya anak-anak, nggak jauh-jauh dari perhewanan. Dunia binatang yang menarik perhatian anak, juga berimbas ke cerita yang diminta. Balik lagi ke peristiwa Tahun Gajah. Abrahah lagi, Ababil lagi. Gimana nggak, dicerita itu ada 2 hewan terlibat. Sukses deh diinget-inget anak. Gajah yang besar dengan penampakan unik belalai dan lebar telinganya. Burung yang kepakan sayapnya terbayang-bayang terbang di depan mata. Ada yang bernasib sama, ngulang terus cerita itu? Tapi, every single word counts. Setiap kata yang diucapkan bisa memberi arti berbeda. Setiap cerita punya ladang nilai tersendiri yang bisa digali.
-
Hypnoparenting Agar Anak Cinta Al Quran
Al Quran tak sekedar kitab suci tetapi juga jalan hidup muslim yang lurus. Orang tua juga sangat berharap anaknya bisa dekat dengan Al Quran. Tak jarang kita lihat, kala sore menyapa, beberapa orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ikut TPA. Saya punya teman, setiap sore rumahnya tak pernah sepi dari anak-anak yang berlajar membaca Al Quran.
-
Ini 3 Alasan Kenapa Kita Harus Berdoa Agar Terlindung Dari Kematian
Betapa bahagianya menjadi umat Nabi Muhammad Shallalahu ???alaihi wasallam. Setiap tuntunan-Nya senantiasa menawarkan solusi dan kemudahan. Tidaklah terlewat satu pun kebaikan melainkan beliau ajarkan kepada umatnya dan tidaklah ada satu keburukan, melainkan beliau mewanti-wanti mereka agar terhindar darinya.