9 Bukti Gunung Agung ditetapkan Awas (Level IV)
Oleh administrator | Senin, 25 September 2017 11:21 WIB | 96114 Views
Ayah Bunda sudah tau kah ada gunung yang akan meletus di Indonesia? Sebaiknya untuk Ayah Bunda di daerah Pulau Bali, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, harus lebih waspada. Ya Gunung agung mengalami peningkatan aktivitas yang tinggi . Berikut adalah bukti Gunung Agung sudah kembali beraktivitas:
1. Semakin banyaknya gempa-gempa vulkanik dalam, dangkal, serta gempa tektonik.
2. Bahkan beberapa kali gempa yang dirasakan dengan skala III-IV MMI (Modified Mercalli Intensity atau Skala Mercalli) dari Pos Pengamatan PVMBG Rendang.
3. Padahal sebelumnya pada Sabtu (23/9/2017) gempa yang dirasakan hanya dengan skala II MMI.
4. Tercatat, aktivitas kegempaan pada Minggu (24/9/2017) terhitung mulai pukul 00.00-06.00 Wita telah terjadi 178 kali gempa vulkanik dalam.
5. Sedangkan vulkanik dangkal 109 kali ,dan 13 kali gempa tektonik lokal. Terjadi satu kali gempa yang dirasakan dengan skala IV MMI.
6. Selanjutnya terhitung dari pukul 06.00-12.00 Wita terjadi 154 kali gempa vulkanik dalam, 102 kali vulkanik dangkal, dan 29 kali gempa tektonik lokal. Dari periode ini terjadi dua kali gempa yang dirasakan dengan skala IV MMI.
7. Pukul 12.00-18.00 Wita terjadi 146 gempa vulkanik dalam, 76 vulkanik dangkal, dan 22 gempa teknonik lokal. Sedikit menurun dibanding pada periode 12 jam sebelumnya.
8. Namun terjadi peningkatan gempa yang dirasakan di Pos Pengamatan PVMBG.
9. Pada Minggu (24/9/2017) sekitar pukul 13.00 Wita terjadi gempa yang getarannya cukup terasa, berkekuatan 3,2 skala ricther. Itu menunjukkan energi di dalam Gunung Agung semakin besar, dan mungkin penutupnya atau berupa lapisan permukaan Gunung Agung ini semakin lemah dengan adanya tekanan dari dalam.
"Terjadi empat kali gempa terasa dengan skala III sampai IV MMI," papar Suantika.
Menurut Kepala PVMBG, Kasbani, MMI adalah skala untuk mengukur intensitas gempa. Skala ini menggambarkan efek yang dirasakan dari suatu gempa dari tempat yang kita rasakan.
"Skala MMI itu goncangan dan dampak gempa di tempat kejadian di mana kita berada. Saya berada di tempat pos pengamatan, sedangkan orang lain ada di tempat lain, skala MMI-nya berbeda," terang Kasbani, kemarin.
Untuk data skala MMI dari PVMBG berdasarkan apa yang dirasakan di Pos Pengamatan Desa Rendang. Dijelaskan Kasbani, skala MMI dibagi 12 tingkatan dari I sampai yang paling parah yaitu skala XII. Adapun aktivitas vulkanik Gunung Agung sejak Sabtu (23/9) hingga Minggu (24/9/2017) masih fluktuatif.
Dari segi kegempaan, aktivitas kegempaaan vulkanik dalam sudah mengalami perlambatan peningkatan.
"Tapi gempa vulkanik dangkal mulai meningkat perlahan. Artinya sumber tekanan seandainya terjadi letusan akan semakin dangkal," jelas Suantika.
Pada Minggu (24/9/2017) sekitar pukul 13.00 Wita terjadi gempa yang getarannya cukup terasa.
Suantika mengatakan gempa tersebut berkekuatan 3,2 skala ricther.
"Itu menunjukkan energi di dalam Gunung Agung semakin besar, dan mungkin penutupnya atau berupa lapisan permukaan Gunung Agung ini semakin lemah dengan adanya tekanan dari dalam. Itu yang menyebabkan guncangan terasa," jelas Suantika.
Sumber: bali.tribunnews
Kisah Hikmah Lainnya
-
Waspada! Obat Jenis PCC Menyebabkan Anak Berlaku Tidak Normal
Semakin maraknya obat-obat terlarang yang beredar di lingkungan anak anak, para orang tua harus semakin berhati-hati. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Retno Listyarti menekankan pentingnya komunikasi yang intens antara orangtua dan anak.
-
Denda 50 Juta Karena Menggunakan Simbol Politik Rohingya di Lapangan Stadion Sepak Bola
Derita yang dihadapi oleh Rohingya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Berbagai aksi diberbagai Negara digalakkan untuk memberi simpatik serta bantuan kepada etnis Rohingya. Begitupun yang dialami oleh pendukung setia persib. Mereka membuat koreaografi bertuliskan ???save Rohingya??? dan sayangnya berakhir pada peringatan yang disertai denda sebesar 50 Juta kepada Persib Bandung.
-
Penjelasan Singkat Tentang Sumber Konflik Rohingya
Konflik Rohingya masih belum terpecahkan. Berbagai peristiwa di alamai oleh Rohingya. Sebenarnya apa pokok permasalahan di Myanmar? Apakah konflik Rohingya murni karena agama semata? Secara umum orang berpendapat, krisis Rohingya di Myanmar adalah masalah agama. Tetapi menurut Kepala bidang penelitian pada South Asia Democratic Forum, Siegfried O Wolf, krisis ini lebih bersifat politis dan ekonomis.
-
Kisah Pejuang Veteran yang Berakhir Menjadi Tukang Becak
Di belahan dunia sana, para veteran yang berjasa membawa negaranya kepada kemerdekaan sangat dihargai dan juga hidup dengan layak. Bahkan para veteran pun diangkat menjadi seorang warga negara kelas satu, yang dihargai dan dihormati oleh seluruh masyarakat atas segala jasa-jasanya. Namun, keadaan seperti ini mungkin tidak semua dirasakan oleh veteran di Indonesia.