Tiga Bulan Lagi...
Oleh Sygma Daya Insani | Senin, 23 September 2013 08:57 WIB | 94420 Views
sygmadayainsani.co.id - Tiga Bulan Lagi... - Seorang kiai bertanya pada santrinya, Jika usiamu tinggal tiga bulan saja, hal apakah kiranya yang akan kamu lakukan? Ia tercenung, dan segera saja sederetan rencana-rencana nan muluk-muluk serta mulia melintas di benaknya. Bak puzzle, sepotong demi sep
sygmadayainsani.co.id - Tiga Bulan Lagi... - Seorang kiai bertanya pada santrinya, jika usiamu tinggal tiga bulan saja, hal apakah kiranya yang akan kamu lakukan? Ia tercenung, dan segera saja sederetan rencana-rencana nan muluk-muluk serta mulia melintas di benaknya. Bak puzzle, sepotong demi sepotong ia mulai tersusun dan memberikan gambaran bentuk.
Saya akan rajin Tahajud, meminta maaf pada orang tua, banyak berdoa, bersedekah, dan berbuat kebajikan sekuat dan selama saya bisa! Wah, sungguh sebuah jawaban yang menurutnya fantastis.
Mendengar jawaban itu, Pak Kiai hanya tersenyum. Kamu yakin? demikian tanyanya yang jelas sarat dengan keraguan.
Insya Allah yakin, Ustadz! jawabnya tak kalah tegasnya.
Apabila memang usiamu tinggal tiga bulan saja, kamu akan segera menghabiskannya dalam ketakutan, kemarahan, dan kekecewaan! Dengan kata lain, waktu itu pasti akan kamu sia-siakan. Tahukah kamu bahwa seseorang itu tidak akan pernah menghasilkan sesuatu hal yang terbaik jika ia terjebak dalam pemilihan tujuan! Tujuan kamu kan mengoptimalkan waktu yang tiga bulan bukan? dengan terpaksa ia mengangguk.
Nah, semua orang juga tahu bahwa tujuan terbaik itu adalah semata-mata hanyalah Allah, bukankah Allah adalah awal dari segalanya, sekaligus juga akhir dari segalanya? Awal yang akhir dan akhir yang awal. Dia terdiam, setengah tidak mengerti.
Kadang-kadang orang yang sedang jatuh cinta itu malah lebih rasional. Kalau ia ditanya mengapa melakukan ini semua, jawabannya biasanya sangat sederhana, Karena cinta saja! Mengapa kita tidak pernah memperlakukan Allah seperti itu, Semua kulakukan karena sayang saja! Bukankah Allah itu sebagaimana prasangka hamba-Nya? Jika kita sayang kepada-Nya, apalagi Allah kepada kita!
Jadi bagaimana dong jawaban yang semestinya? Santai aja. Mau tiga bulan, mau tiga tahun, mau tiga abad, ataupun tiga detik lagi, namanya juga cinta pasti tidak sabar ingin berjumpa! Ingatlah kisah Ibrahim kala Malaikat Maut hendak menjemputnya.
Untuk apa engkau datang kepadaku?
Aku diperintahkan kekasihmu (Allah) untuk menjemputmu?
Relakah seorang kekasih menyakiti kekasihnya?
Wahai Ibrahim, Tidakkah seorang kekasih merindukan pertemuan dengan kekasihnya?
Ibrahim tersenyum, Segerakanlah kau cabut nyawaku!.
Orang yang telah merasakan manisnya cinta kepada Allah
akan terpasung; tidak bisa pergi ke mana-mana lagi, tidak bisa melepaskan diri dari jeratan cinta-Nya. Ia tidak ingin mati, tidak ingin dishalati, dan tidak ingin dikuburkan kecuali dalam cinta-Nya
Yahya bin Mu'adz
114 Kisah Nyata Doa-doa Terkabul - Tauhid Nur Azhar dan Sulaiman Abdurrahim- Arkanleema. 2009.
Kisah Hikmah Lainnya
-
Merengkuh Hidayah Menuai Ma`unah
Seringkali kita mendengar seseorang yang belum melakukan kebaikan atau belum menunaikan syariah Islam beralasan "Belum mendapat hidayah."
-
Di Balik Daun yang Berserakan
sygmadayainsani.co.id - Di Balik Daun yang Berserakan - Dahulu, di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke Masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan shalat Zuhur.
-
Sepuluh Ribu Rupiah
sygmadayainsani.co.id - Sepuluh Ribu Rupiah - Menjelang shalat Isya, seorang wartawan duduk kelelahan di halaman sebuah masjid. Perutnya bertalu-talu karena keroncongan. Kepalanya clingak-clinguk mencari tukang jual makanan, tapi tidak menemukan. Dari wajahnya tampak gurat-gurat kekecewaan. Usut pu
-
Kisah Nenek yang Cinta Rasulullah
Sygma Daya Insani - Kisah Nenek yang Cinta Rasulullah - Dahulu, di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke Masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan shalat Zuhur