Kisah Hikmah Sygma Daya Insani

Bunda Khadijah

Bunda Khadijah

Kamis, 25 Agustus 2016 07:27 WIB | 57761 Views

Bunda Khadijah wanita mulia yang selalu mendampingi Rosulullah SAW hingga akhir hayatnya.

TENTANG KESETIAAN KHADIJAH

Khadijah…

Dialah sosok wanita paling anggun yang dicintai sang Nabi

Wanita paling cantik diantara perempuan-perempuan Makkah

Wanita terpandang… kaya raya lagi dermawan

Dialah Khadijah

Wanita yang punya cinta tanpa batas

Punya kasih tak berbilang

Punya pengorbanan tak berujung

Khadijah Al Kubro… Aththahirah julukannya

Ialah wanita suci yang pandai menjaga kemuliaan dan kehormatan diri.

Sosok istri paling setia dalam suka dan duka

Yang selalu siap menjadi penghibur di saat sang suami resah

Yang selalu menjadi penyejuk di kala suami gelisah

Yang berucap lembut kepada suami terkasih

“Janganlah takut suamiku. Allah senantiasa memuliakanmu.

Diatakakan menghinakanmu, karena engkau penyambung silaturahim,

Pemikul beban orang yang kesulitan, penyantun orang yang papa,

Penjamu para tamu serta penolong orang orang yang berada di jalan kebenaran”

 

Darinya Rasul kita mendapatkan keturunan, 6 orang putra putri mulia

Zainab yang menjadi simbolisasi cinta sejati.

Cintanya kepada Abul Ash, darinya Rasulullah mendapatkan cucu bernama Umamah

Ruqayyah dan Ummu Kaltsum dua wanita yang mendapatkan kedudukan mulia

Yang menjadi istri darisahabat terbaik Ustman bin Affan

Hingga Ustman mendapatkan julukan DzunNuraini (lelaki yang menikahi dua cahaya mata Rasulullah)

Abdullah dan Qosim dua anak laki-laki, yang tak sempat berumur panjang, mereka meninggal diwaktu kecil

Fatimah Az Zahra wanita paling tabah yang selalu mendampingi ayahnya sejak kematiaan ibunya

Dialah “Al Ummu Abiha” (Ibu bagi ayahnya sendiri) karena ia yang mengurusi ayahnya

Fatimah akan menjadi pemimpin mulia diantara wanita wanita penghuni surga

 

Kesedihan mendalam terjadi di detik detik kematian Khadijah

Ia terbuju rlemah di pangkuan sang suami terkasih

Tanpa terasa 25 tahun perkawinan, telah mereka lalui dalam suka dan duka

Hingga Khadijah pun yang telah berusia 65 tahun berkata

“Duhai suamiku tersayang… mungkin kematian akan mendahuluiku sebelum engkau.

Padahal jalan dakwah masih begitu panjang.

Tubuh tua ini sudah tak kuat lagi untuk mendampingimu berjuang.

Aku pun sudah tak memiliki harta apapun, untuk membantu perjuanganmu

Duhai suamiku. Jika mungkin suatu hari kau membutuhkan dana perjuangan.

Galilah kuburku, maka ambillah tulang belulangku.

Jika bisa kau tukar dengan Dinar dan Dirham, maka tukarlah, agar bisa membantu dakwahmu”

Rasulullah SAW memeluk erat sang isteri dalam dekapannya.

Dengan airmata yang berurai. Ia amat tahu. Bahwa isterinya begitu mencintai agama ini.

Jibril yang menyaksikan peristiwa itu, menangis terharu. Ia segera naik kelangit. Seraya berkata

“ Yaa… Allah tidakkah engkau saksikan… betapa Khadijah amat mencintai perjuangan dijalanMU?”

Allah pun menitipkan salamnya untuk Khadijah.

Jibril turun menyampaikan kabar gembira itu, bahwa Khadijah mendapatkan salam Tuhannya Allah SWT

Khadijah dalam keadaan payah, tersenyum sambil menangkupkan kedua tangannya, ia menjawab

“ Allahuma antassalam, waminkas salaam, wailaikayaudus salaam, fahaiyinaRabbanabissalaam,

Waadkhilnajannatakadaarus salaam, ta baraktawataalaitayaajaljalaliwalikroom”

Khadijah pun meregang nyawa di dalam sakaratul mautnya.

Menghembuskan nafas terakhirnya, dipangkuan suami tercintanya.

Rasulullah SAW amat berguncang…. Hatinya hancur lebur…. Kecintaanya pergi meninggalkannya

Taka ada lagi wanita yang bisa menghapus luka hatinya, yang selalu berkata“ Jangan bersedih suamiku,

Aku selalu ada untukmu, dalam suka dan duka”

Khadijah… dialah perempuan yang setia pada perjuangan, meski ajal telah menjemputnya.

Sosok wanita yang menjaga keimanan hingga ... kepenghujungnya… 

Produk Pilihan

Multi Set (24NR-RATU).

Detail
Rekomondasi Blog