3 Tantangan Mendidik Generasi Alfa di Zaman Now
Oleh Sygma Inovation | Jum'at, 01 Maret 2019 16:04 WIB | 90754 Views
Apa itu Generasi Alfa? Generasi Alfa adalah generasi yang lahir dan tumbuh besar setelah tahun 2010. Mereka adalah anak-anak hasil pengasuhan generasi milenial. Mereka sangat cerdas dan familiar dengan teknologi. Bahkan generasi ini dikenal pula sebagai generasi ???Digital Native???. Jangan heran jika tantangan mendidik Generasi Alfa cukup beragam. Anda sebagai orang tua perlu memahami karakteristik generasi tersebut. Namun, cerdas akalnya saja tidak cukup. Masalah ???parenting??? di dunia terjadi akibat anak tak memiliki budi pekerti yang baik.
Zaman berputar dengan cepat. Kemajuan teknologi dan semakin dekatnya jarak antar manusia akibat internet, membuat tantangan zaman berubah. Dunia menjadi ‘Global Village’ tersendiri. Lalu, sudahkah Anda bersiap menghadapi tantangan mendidik Generasi Alfa di zaman ini?
Apa itu Generasi Alfa? Generasi Alfa adalah generasi yang lahir dan tumbuh besar setelah tahun 2010. Mereka adalah anak-anak hasil pengasuhan generasi milenial. Mereka sangat cerdas dan familiar dengan teknologi. Bahkan generasi ini dikenal pula sebagai generasi ‘Digital Native’.
Jangan heran jika tantangan mendidik Generasi Alfa cukup beragam. Anda sebagai orang tua perlu memahami karakteristik generasi tersebut. Namun, cerdas akalnya saja tidak cukup. Masalah ‘parenting’ di dunia terjadi akibat anak tak memiliki budi pekerti yang baik.
Lalu, apa saja yang perlu disiapkan orang tua agar mampu mendidik dan mengasuh buah hatinya? Sehingga mereka tumbuh dengan cerdas akalnya dan mulia akhlaknya? Selain pemahaman mengenai karakteristik Generasi Alfa, dibutuhkan pula stimulasi sejak dini dari lingkungan terdekat.
Ya, sejak anak berada dalam kandungan ibu sepatutnya dirancang stimulasi atau rangsangan yang mumpuni. Harapannya agar kelak mereka tumbuh menjadi Generasi Alfa yang cerdas akalnya serta mulia akhlaknya.
Ilustasinya adalah menciptakan generasi yang menghormati ayah bunda dan yang lebih tua, menyayangi saudara, teman dan mereka yang berusia lebih muda darinya. Generasi yang piawai dalam teknologi dan ilmu pengetahuan. Plus santun dalam bertutur kata, tindak tanduk dan sifat unggulan lainnya.
Nah, di tahap selanjutnya mari kenali 3 tantangan ketika mendidik Generasi Alfa di zaman sekarang. Ketiga tantangan tersebut, yaitu:
- Kurangnya sosialisasi dengan lingkungan sekitar
- Senang dengan sesuatu yang serba instan
- Keterbatasan berkomunikasi atau verbal linguistic
Dari 3 tantangan di atas, dapat disimpulkan bahwa problem terbesar generasi anak zaman now adalah kurangnya waktu mereka untuk bersosialisasi akibat terpapar teknologi sejak usia muda. Gawai di tangan membuat mereka kadang lupa untuk sekadar menyapa orang-orang di sekitarnya. Minim interaksi sosial.
Lalu akibat kemudahan teknologi, Generasi Alfa senang dengan segala yang serba cepat atau instan. Hal ini bisa menjadi masalah di masa depannya. Ketika dewasa dan dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan. Di mana segala hal yang diperoleh dalam hidup terkadang dilakukan secara bertahap atau ada prosesnya. Tidak serta merta instan atau langsung jadi.
Tantangan terakhir adalah keterbatasan Generasi Alfa untuk berkomunikasi secara verbal atau tatap muka. Akibat zaman yang serba online, mereka cenderung ‘gagap’ ketika diminta langsung berbicara. Atau kosa kata yang dimiliki jadi terbatas, karena cenderung visual.
Dengan stimulasi atau rangsangan yang tepat sejak usia dini, anak dapat dibentuk menjadi pribadi yang bukan hanya unggul otaknya, tapi juga budi pekertinya. Caranya? Bisa dengan menyediakan media seperti buku yang dapat dipelajari bersama.
Contohnya orang tua dapat membacakan buku cerita bergambar yang kontennya dirancang dengan metode ‘neurosains’. Penasaran apa itu ‘neurosains’ dan hubungannya dengan kecerdasan akal dan budi pekerti anak? Simak artikel selanjutnya, ya.
Parenting dan Anak Lainnya
-
Pertanyaan Itu Ada Untuk Di Jawab
"Allah itu bentuknya seperti apa Ma? Allah itu laki-laki atau perempuan? Kenapa kita harus sholat? Kenapa ada laki-laki kenapa ada perempuan? Ma kenapa mama tidak ikut sholat?" Pernah mendapatkan pertanyaan serupa dari si kecil?
-
SOMETIMES WE FORGET THAT PARENTING, LIKE LOVE, IS A VERB
Kadang kita lupa bahwa cara mengasuh anak, layaknya seperti cinta, adalah kata kerja. Perlu usaha dan kerja untuk memberikan hasil yang positif. Ada banyak kesadaran diri yang perlu dilibatkan untuk menjadi orang tua yang baik. Kita perlu melihat apa yang dilakukan ketika lelah, stres, dan ditarik sampai ambang batas. Tindakan kita ini dinamakan default setting--pembawaan alami--kita.
-
Tips Agar Anak Jauh Dari Gadget
Mengalihkan anak dari gadged bagaimana caranya? Minta paksa. Bukan solusi. Caranya....
-
Yang Aku Rasakan Kini
Ceritanya satu tahun lalu saya beli buku MUTE buat si abang. Usianya baru 2 tahun 3 bulan waktu itu. Kata temen di kantor buat apa beli buku mahal kayak gitu, anakmu juga masih kecil. ???????? s�ya cuma diam saja saat itu. Karena dijawab juga emang yg beliau bilang bener koq. Ternyata tidak terasa kini sudah 1 tahun saya punya buku ini. MasyaAllah, kini usianya 3 tahun 4 bulan memang dia belum bisa membaca semua isi buku. Tapi rasa cinta dan butuh akan ilmu sudah tumbuh di dalam dirinya. Pagi2 umaknya masih sibuk masak & nyuci minta dibacain buku. Sebelum tidur siang minta bacain buku. Malam sehabis mengaji iqra minta belajar lagi ????????