Inilah Pengaruh Lingkungan bagi Anak sejak Berada dalam Kandungan
Oleh Sygma Inovation | Rabu, 24 April 2019 14:18 WIB | 94593 Views
Orang tua zaman now perlu menyadari bahwa masa prenatal (kandungan) adalah proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Masa yang perlu mendapat perhatian lebih serius, karena yang terjadi pada masa ini, baik positif atau negatif, akan berpengaruh pada tahap perkembangan anak selanjutnya.
Sejak anak masih berupa janin atau bayi dalam kandungan, perhatikan pengaruh lingkungan, terutama bagi ibu. Seringkali orang tua kurang menyadari hal ini. Setiap kondisi yang tidak baik, bisa membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di kemudian hari.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa kehamilan, tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. Apalagi jika tak ada upaya dari calon ayah dan ibu. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Di tahun pertama kehidupan anak, khususnya 3 tahun pertama perhatikan hal-hal di bawah ini. Pada tiga tahun awal, perhatikan stimulus yang diberikan orang tua. Pun ketika janin masih dalam kandungan. Hal tersebut sangat memengaruhi perkembangan anak hingga dewasa.
Neuron di otak anak tumbuh dari hasil pengalaman pengasuhan dan berbagai stimulasi pada tahun pertama kehidupannya. Selain gen, lingkungan juga turut memengaruhi perkembangan anak.
- Indra manusia yang pertama berkembang adalah pendengaran. Melalui pendengaran, orang tua dapat memengaruhi perkembangan buah hatinya.
- Organ koklea (penting untuk mendengar) pada janin, mulai tumbuh pada usia kehamilan 24 minggu. Sensor pendengaran dan otak mulai berkembang ketika janin berusia 30 minggu.
- Penelitian oleh Pacific Lutheran University membuktikan bahwa janin berusia 7 bulan dapat mendengar suara ibunya ketika mengajaknya bicara. Saat lahir, bayi dapat memberikan respon, bahwa selama di dalam kandungan dia mengerti dengan perkataan ibunya.
- Segala bentuk emosi, seperti bersyukur dan rasa kesal yang disampaikan seorang ibu atau lingkungannya di sekitar anak, dapat memengaruhi perkembangan anak di masa depan.
Maka sepatutnya orang tua memerhatikan perilaku mereka ketika berinteraksi dengan janin sejak dalam kandungan. Selain itu, penting untuk memberikan stimulus yang dibutuhkan bayi di tahap awal perkembangannya. Bagi muslim, bisa diawali dengan sering memperdengarkan lantunan ayat suci Al-Quran atau membacakan buku cerita dengan contoh moral yang bisa diikuti anak kelak. Mari, jadikanlah anak sebagai generasi yang cerdas akalnya dan mulia akhlaknya sejak dalam kandungan.
Parenting dan Anak Lainnya
-
Kebangkitan Islam Bagi Peradaban dan Perdamaian Dunia.
Islam tak pernah jatuh, maka ia tak perlu bangkit. Namun Islam ada risalah yang Allah turunkan kepada umat manusia melalui Rasulullah SAW. Pada awalnya, pemeluk agama Islam sedikit. Namun dengan penyampai risalah yang sempuran sekaliber Rasulullah maka agama Islam mulai menyebar. Dengan sentuhan kasih sayang, kebersahajaan, dan kepemimpinanan Rasulullah Muhammad SAW agama Islam mulai diterima oleh banyak kalangan. Semakin banyak yang memeluk agama Islam. Para sahabat, dengan niat menyebarkan agama, bukan memaksakan, mulai memperluas sentuhan Islam ke tanah-tanah luar Arab. Mulai dari 40 tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW sampai sekarang, tak terhitung jumlah penganut agama ini. Termasuk kita.
-
Manfaat Belajar dengan Konsep Neurosains dalam Mendidik Anak Generasi Alfa
Dalam artikel sebelumnya telah dibahas mengenai neurosains, yaitu metode belajar anak dengan mengacu pada sistem saraf di otaknya. Lalu, apa saja manfaat belajar dengan konsep neurosains bagi anak? Dan media yang tepat untuk menstimulasi sang buah hati? Cari tahu di sini, ya.
-
Ini Dia 2 Manfaat Neurosains bagi Tumbuh Kembang Anak
Bagi orang tua mempelajari neurosains ternyata bisa berguna ketika mendidik anak, loh. Apa itu neurosains? Neurosains merupakan satu bidang kajian mengenai sistem saraf yang ada di dalam otak manusia. Neurosains berguna dalam mengenali tumbuh kembang anak dan mampu menjadi stimulus untuk mencerdaskan dan mengoptimalisasi kemampuan anak. Terutama yang berada di usia Golden Age, yaitu ketika anak berusia 0-6 tahun.
-
3 Contoh Kekerasan Verbal yang Perlu Dicegah oleh Orang Tua Zaman Now
Di artikel sebelumnya telah dibahas mengenai beragam ancaman kekerasan pada anak, salah satunya adalah kekerasan verbal. Apa itu kekerasan verbal? Seperti pengertiannya, verbal berarti sesuatu yang berhubungan dengan kata-kata atau ucapan manusia. Kekerasan verbal pada anak berarti perlakuan buruk pada dirinya yang berupa perkataan atau ucapan.