

Bersama Anak, Bukan Di Dekat Anak!
Oleh siro | Kamis, 08 September 2016 07:43 WIB | 49245 Views
Ada 7 hal yang bisa kita lakukan bersama anak. Ingat yaa bersama anak bukan di dekat anak. Kira-kira apa saja yaaa...
BERSAMA ANAK, BUKAN DI DEKAT ANAK!
1. Sesibuk apa pun Anda, sediakan waktu bersama anak. Minimal setengah jam sehari.
2. Bersama anak tidak sama dengan di dekat anak. Banyak orang tua hadir 24 jam sehari di dekat anak, tapi tidak bersama anak barang 5 menit pun. Bersama anak berarti anda benar-benar berdua dengan sang anak, tidak “bertiga” dengan hp, tv, atau kompor, tidak “berempat” dengan komputer dan pekerjaan. Bersama anak berarti Anda berbicara dengan anak, bukan berbicara kepada anak. Anda pun mendengarkan anak berbicara. Bersamanya, Anda juga bisa tersenyum, tertawa, menangis, mewarnai, menempel, bercerita, mengacak-acak atau beres-beres kamar, dll.
3. Jika anda banyak meninggalkan anak untuk bekerja, jangan pernah “menebus dosa” dengan menawarkan banyak hal (permainan, kue atau hadiah) kepada anak lebih dari yang dia butuhkan. Anak anda mungkin tidak membutuhkannya. Hadih berlebih dan memenuhi segala permintaannya tidak produktif untuk masa depan anak.
4. Sebelum tidur, tatap matanya, cium keningnya, dan doakan dia dengan penuh kekhusyukan. Jika memungkinkan, biarkan dia mendengarkan apa yang kita doakan.
5. Mulailah setiap pagi dengan kemesraan bersama anak Anda. Buat dia sampai tertawa jika anda bertemu dengannya. Ketika Anda berinteraksi dengan anak pada saat lelah sekalipun, sungguh Anda akan merasakan kebahagiaan sejati.
6. Bekerja sama dengan pasangan, tanamkan nilai-nilai positif kepada anak melalui cerita. Bergantian antara ayah dan bunda.
7. Sentuhan anda menjadi obat mujarab bagi anak. Jangan pelit menyentuh mereka. Tepukan ringan, usapan di kepala, rangkulan tiba-tiba, hingga pelukan erat dapat menenangkan mereka. Ayah-bunda bisa melakukan pelukan sandwich atau burger terhadap anak. Dia dipeluk kedua orang tua sekaligus. Bahagia rasanya. Jangan hanya menunggu moment perdamaian setelah ada masalah. Dan sudah seharusnya pelukan dan sentuhan ini diberikan gratis.
8. Ketika listrik mati, suasana redup dan syahdu yang dihasilkan cahaya lilin dapat membantu anda menjangkau anak-anak yang kurang sentuhan. Adakalanya, kesibukan orang tua dan remaja menjauhkan satu sama lain secara fisik. Ajaklah semua anggota keluarga berkumpul di satu tempat. Peluk mereka, buat permainan yang mendorong kedekatan fisik, atau gunakan cerita-cerita sedikit mencekam yang disesuaikan dengan usia anak terkecil. Tentunya bukan cerita horor menakutkan. Jika moment tidak terencana ini berhasil dan membuat anak-anak ketagihan, anda bisa mengatur dengan sengaja kegiatan dalam keremangan ini.
@Abah Ihsan, “Yuk, Jadi Orang Tua Shalih! Sebelum meminta Anak Shalih”
Parenting dan Anak Lainnya
-
Tahapan Perkembangan Anak
Perkembangan motorik anak berkembang sejak dalam kandungan ibu. Kemudian semakin pesat berkembang setelah janin dilahirkan. Perkembangan motor (motor development) menurut Muhibin Syah (2008;60) merupakan proses perkembangan yang progresif dan berhubungan dengan perolehan aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skills).
-
Bahaya dan Resiko Membentak dan Memarahi Anak
Tahukan Ayah Bunda di dalam setiap kepala seorang si kecil terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang siap tumbuh. Satu bentakan atau makian dapat membunuh lebih dari 1 milyar sel otak saat itu juga. Satu cubitan atau pukulan mampu membunuh lebih dari 10 milyar sel otak saat itu juga. Sebaliknya 1 pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari 10 trilyun sel otak saat itu juga.
-
7 Cara Mengatasi Kesulitan Mengajarkan Anak Ngaji
Ayah Bunda mengaji adalah kewajiban bagi setiap muslim. Seperti pada surat Al Muzammil ayat 20 yang berbunyi ???karena itu bacalah apa yang mudah dari Al-Qur???an..???. Kewajiban orang tua salah satunya adalah mengajarkan dan membiasakan anak ngaji setiap hari. Sudah kah ? atau sulit kah ? mumpung si kecil masih kecil, yuk kita biasakan. agar anak suka mengaji lakukan beberapa cara berikut ini:
-
Penyebab dan Solusi Perasaan Takut Pada Anak
Perasaan takut merupakan reaksi emosi yang ada pada diri manusia. Ketakutan pada si kecil mulai muncul ketika si kecil berusia enam bulan hingga si kecil bertambah usia, jenis ketakutanpun makin bertambah.