Seputar Islam Sygma Daya Insani

Saling Memaafkan Sebelum Tiba Bulan Ramadhan, Haruskah?

Saling Memaafkan Sebelum Tiba Bulan Ramadhan, Haruskah?

Oleh administrator | Kamis, 30 Maret 2017 09:47 WIB | 105642 Views

Ayah Bunda,kali ini akan kita bahas mengenai sebuah tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat yaitu bermaaf maafan sebelum Ramadhan. Apakah hadist itu benar? Yuk kita pelajari!

Ayah Bunda,kali ini akan kita bahas mengenai sebuah tradisi yang banyak dilestarikan oleh masyarakat yaitu bermaaf maafan sebelum Ramadhan. Apakah hadist itu benar? Yuk kita pelajari!
 
Hadist 1 (salah redaksi)

Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah.
 
Do’a Malaikat Jibril itu adalah:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:
 
1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.
 
Namun anehnya, hampir semua orang yang menuliskan hadits ini tidak ada yang menyebutkan periwayat hadits. Setelah dicari, hadits ini pun tidak ada di kitab-kitab hadits. Setelah berusaha mencari-cari lagi, ditemukan ada orang yang menuliskan hadits ini kemudian menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (3/192) dan Ahmad (2/246, 254). Ternyata pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) juga pada kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254) ditemukan hadits berikut:

Hadist 2 (redaksi benar)

Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Amin, Amin, Amin’. Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasulullah?”

Kemudian beliau bersabda, “Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Amin’,

kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Amin’.
 
 Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hambar yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Amin”.” Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.

Hadits ini dishahihkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/114, 406, 407, 3/295), juga oleh Adz Dzahabi dalam Al Madzhab (4/1682), dihasankan oleh Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (8/142), juga oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Al Qaulul Badi‘ (212), juga oleh Al Albani di Shahih At Targhib (1679).
 
Kesimpulan:

Memaafkan sebelum Ramadhan itu baik, tapi jika mengatakan itu adalah sunnah Rasulullah SAW, itu adalah keliru. Memaafkan boleh kapan saja, apalagi kepada orang yang kita punya salah. Ayo budayakan memaafkan mulai hari ini, esok, dan seterusnya.
 
Sumber:  www.muslim.or.id

Produk Pilihan

Multi Set (24NR-RATU).

Detail
Rekomondasi Blog