Terkena Trauma Dada, Kepala Dan Leher, Kiper Persela Meninggal Dunia
Oleh administrator | Selasa, 17 Oktober 2017 12:06 WIB | 96016 Views
Kematian bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Jika rejeki makhluk hidup sudah habis, maka Allah akan memanggilnya untuk kembali ke pangkuan Sang Ilahi. Seperti yang di alami oleh kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Beliau meninggal dunia, Minggu (15/10/2017) sore. Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya. Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.
Kematian bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Jika rejeki makhluk hidup sudah habis, maka Allah akan memanggilnya untuk kembali ke pangkuan Sang Ilahi. Seperti yang di alami oleh kiper Persela Lamongan, Choirul Huda. Beliau meninggal dunia, Minggu (15/10/2017) sore.
Pemicunya adalah benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, dalam laga Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya. Pada menit ke-44, Huda coba mengamankan gawang dari ancaman Marcel Sacramento, tetapi dadanya malah mengenai kaki dari Rodrigues.
Huda sempat bergerak, kemudian tidak sadarkan diri. Tim medis langsung melarikan sang penjaga gawang ke rumah sakit dengan ambulans. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, sosok berusia 38 tahun itu sempat mendapatkan pertolongan dengan alat bantu oksigen.
"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit di bagian dada, kemudian tidak sadar," ujar salah satu tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit. Sampai di RSUD dr Soegiri, Huda kembali mendapatkan alat bantu pernapasan yang sifatnya permanen.
"Dengan begitu, kami berharap melakukan pompa otak sama jantung," kata Dokter Spesialis Anastesi, Yudistira. Ditambahkan oleh Yudistiro bahwa Huda sempat menunjukkan kulit yang memerah, tetapi kondisinya terus menurun.
Tidak ada respons dari sang pemain dalam satu jam pompa jantung dan otak. Akhirnya, tim dokter menyatakan bahwa Huda meninggal dunia pukul 16.45 WIB. "Kami sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," ucap Yudistira.
Diagnosis
Menurut diagnosis Yudistira, ada benturan di bagian dada dan rahang bawah Huda. Sang pemain diduga mengalami trauma dada, kepala, dan leher. Di dalam leher, ada sumsum tulang yang menghubungkan batang otak.
"Mungkin itu yang menyebabkan Choirul Huda henti jantung dan napas," kata Yudistira.
Sumber: kompas
Tips Menarik Lainnya
-
Anak Anda Ketagihan Gadget? Lakukan 3 Hal Ini Untuk Menyembuhkan Anak Dari Kecanduan Gadget
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini pemandangan anak-anak kecil yang memegang gadget menjadi hal sangat umum dijumpai di kota besar, bahkan kini sudah mulai merambah ke desa-desa. Mirisnya, saat ini pemandangan anak kecil bermain bersama teman-temanya dalam sebuah aktifitas fisik, canda tawa dalam gerak dan lari berekplorasi dengan alam menjadi pemandangan yang sangat langka, seolah keceriaan masa kanak-kanak sudah terenggut oleh sebuah layar kotak yang bernama telepon pintar.
-
Tips Mengenalkan Buku Sejak Usia 0 sampai 12 Bulan
Anda takut bayi tidak paham buku yang dibacakan, atau buku anda takut rusak oleh anak anda ? namun anda tertarik untuk coba memperkenalkan buku kepada bayi mungil Anda? Coba tips berikut untuk menjadikannya kegiatan menyenangkan dan rutinitas baru mulai hari ini.
-
Penting Untuk Diketahui: 4 Target Orang Tua Untuk Anak
Terkadang orang tua bingung, nilai-nilai apa saja yang harus dipahamkan kepada anak. Bahkan ada sebagian orang tua yang bingung, harus seperti apa saya sebagai orang tua, apa mengalir begitu saja? Padahal orangtua adalah murobbi=> pendidik => Partner belajar anak orangtua bukan mudarris/ guru/pengajar. Berikut adalah 4 Target orangtua kepada anak:
-
Bukan Hanya Butuh Bahan Pokok, Anak-Anak Pengungsian Membutuhkan Buku
Gunung Agung yang ditetepkan dalam status awas ini, para warga mulai mengungsi ke tempat pengungsian yang telah disediakan oleh pemerintah daerah. Pengungsi bukan saja orang dewasa tapi anak anak pun turut mengungsi bersama keluarganya. Untuk megantisipasi kejenuhan bagi anak-anak pengungsian gunung agung sekaligus untuk mengisi minat belajar dari anak-anak, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Pemprov Bali akan mengirimkan mobil perpustakaan keliling ke posko pengungsian yang telah ditetapkan oleh pemerintah.