Tips Menarik Sygma Daya Insani

PERJUANGAN SEEKOR SEMUT

PERJUANGAN SEEKOR SEMUT

Oleh umihani | Rabu, 21 Februari 2018 18:20 WIB | 66039 Views

Ketika Namrud memutuskan untuk melemparkan Ibrahim ke dalam api, seekor semut mendengar kabar itu. Si semut lantas berpikir, "Apa yang harus kuperbuat? Bagaimana mungkin aku sanggup menolong khalilullah? Tak boleh bagiku untuk berdiam diri dan membiarkan itu terjadi karena Allah akan bertanya padaku pada hari kiamat."

Ketika Namrud memutuskan untuk melemparkan Ibrahim ke dalam api, seekor semut mendengar kabar itu. Si semut lantas berpikir, "Apa yang harus kuperbuat? Bagaimana mungkin aku sanggup menolong khalilullah? Tak boleh bagiku untuk berdiam diri dan membiarkan itu terjadi karena Allah akan mempertanyakanku pada hari kiamat."

Si semut kemudian berdoa dengan khusyuk memohon pertolongan Allah. “Ya Allah berilah aku petunjuk dan kekuatan sehingga dengan tubuhku yang lemah ini aku bisa ikut membantu kekasihMu, Manusia yang mulia, Nabi Ibrahim AS. Raja Namrudz yang jahat akan membakarnya , “ ucap sang semut lirih.

Allah yang Maha Penyayang tentu saja mengabulkan doa si semut yang baik hati. Allah mengilhamkan semut untuk membuat bejana dari kayu kecil. Semut pun mulai melakukan aktivitasnya. Dengan mengucap basmallah semut pun membuat bejana. Setelah selesai sang semut ini pun pergi ke danau dan memenuhi bejana yang dibuatnya itu dengan air. “Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, engkau izinkan aku agar bisa membawa air untuk Nabi Ibrahim. beri aku juga kekuatan untuk memikul air ini ya Allah,” doa sang semut.

Anak-anakku sayang …

Semut pun memikul bejana air itu dengan susah payah di atas punggungnya. Langkahnya pasti menuju tempat api yang telah dinyalakan oleh Namrud. Dalam perjalanan ke sana, si semut bertemu dengan seekor gagak, lalu si gagak bertanya dengan perasaan  heran.

Gagak : "Mau ke mana kau semut?"

Semut : "Aku mau ke kota raja."

Gagak : "Apa yang kamu pikul itu sampai-sampai kau begitu payah membawanya?"

Semut : "Aku membawa bejana berisi air."

Gagak : "Untuk apa air itu?"

Semut : "Tidakkah kau mendengar bahwa Namrud laknatullah telah menyalakan api untuk membakar Khalilullah Ibrahim ‘alaihis salam?"

Gagak : "Tidak, aku belum mendengar kabar itu. Namun, aku tak mengerti  apa hubungan nya Namrudz membakar Ibrahim dengan air yang kau bawa ini?"

Semut : "Aku ingin ikut memadamkan api si Namrud."

Gagak (seraya mencemooh dan tertawa mengejek) : "Hai semut bodoh, apakah kau merasa yakin bahwa dirimu bisa memadamkan api besar Namrud dengan sedikit air dalam bejana kecil ini?"

Semut : "Aku tahu bahwa aku takkan mampu memadamkan api besar itu karena hal itu memang berada di luar kemampuanku. tetapi ada dua alasan  aku melakukan ini."

Gagak : "Apa kedua alasan itu?"

Semut : "Aku memastikan (di posisi mana aku berdiri) apakah di Pihak kebenaran atau di Pihak kebatilan. Dengan demikian aku bukanlah jenis makhluk yang tak peduli sehingga rela dengan keburukan yang terjadi. Aku harus punya andil untuk memberikan pertolongan meskipun itu di luar kemampuanku."

Gagak pun menganggukkaan kepalanya kemudian gagak pun bertanya kembali

Gagak: "Apa alasan kedua?"

Semut : "Agar aku  bisa menjawab ketika di tanya Rabb-ku nanti . apa jadinya aku bila mengetahui khalilullah akan dibakar tapi aku tak melakukan apa-apa?  Oleh karena itu aku bangkit memberikan bantuan sebesar kemampuanku. Aku tak mau membiasakan diri hidup tanpa kepedulian."

Gagak pun mencemooh seraya meneruskan perjalanannya sambil tertawa. “ ada-ada saja si semut.”

Mendengar perkataan sang gagak, semut hanya bisa beristigfar memohon ampuna kepada Allah untuk dirinya dan gagak. Kemudian dengan hati yang tulus, semut pun melanjutkan perjalanannya menuju api Namrud dengan hati yang dipenuhi tekad kuat dan iman.

Demikianlah kisah indah perjuangan semut yang Allah wahyukan kepada Rasulullah lewat Jibril AS. semoga Allah memberi kita kemampuan memetik ibroh dari kisah ini 

 

Comments
  • shinta sari ([email protected])

    Reply
    22 Februari 2018 at 13:33 WIB (GMT +7)

    alhamdulillah belajar dari Semut lemah yang menjadi mulia karena membela Allah, apalagi manusia yang diciptakan Allah sebagai ciptaan terbaik.

  • imam abdussyahid ([email protected])

    Reply
    22 Februari 2018 at 09:12 WIB (GMT +7)

    semoga ini jadi penyemangat untuk kita agar tetap berjuang menegakkan hukum Allah yang termuat dalam Al Qur`an dan Sunnah Rasulullah SAW

Tips Menarik Lainnya
Produk Pilihan

Paket 64 Sahabat Teladan Utama (64 ST.

Detail
Rekomondasi Blog