Ayah Bunda Bimbing Aku
Selasa, 17 April 2018 00:05 WIB | 6030 Views
Ayah, Bunda... Setiap anak yang lahir di dunia adalah amanah Allah yang dititipkan kepada orang tua nya. Mereka lahir dalam kondisi fitrah. Tugas besar pengasuhan diberikan orangtua untuk membesarkan, mendidik dan mengasuh dengan pengasuhan yang benar. Anak-anak kita adalah investasi akhirat yang harus benar-benar dijaga, diasuh dengan melibatkan peran Alloh. Ayah, Bunda... Mari kita wariskan kenangan terbaik buat anak-anak kita dengan terus mendampingi, mendidik dan mengasuh dengan pengasuhan yang baik.
Ayah, Bunda,... Anak sholih/ah insyaallah akan lahir dari orangtua yang sholih. Tugas besar orangtua adalah memberikan pondasi yang kuat agar kelak anak-anak kita memiliki keimanan dan keislaman yang baik. Ayah, Bunda... Optimalkan kebersamaan kita dengan anak, waktu yang berkualitas saat bersama anak. Berikan suplemen bergizi untuk anak bacaan-bacaan terbaik yang akan menguatkan memorinya kelak. Kebaikan - kebaikan yang sudah ditanamkan ayah bunda insyaallah kelak anak-anak kita akan mewarisi yang terbaik juga, menjadi pribadi yang sholih /sholihah dan mensholihkan lingkungan dimana anak-anak berada. Insyaallah semoga anak-anak kelak menjadi bagian dari pewaris pejuang shiroh Nabawi. Alhamdulillah telah hadir buku pendamping orangtua untuk terus bahagia mendidik anak beribadah dan dekat dengan Sang Pencipta. Buku Pintar Iman Islam penerbit SDI yang sudah dinanti keluarga muslim, yuk kita lihat dan miliki buat panduan keluarga kita.
Tips Menarik Lainnya
-
Langkah Menstimulasi Kemampuan Bicara Anak
Stimulasi diperlukan anak untuk merangsang perkembangan kemampuan bicaranya. Caranya tidak hanya satu, tapi ada beberapa cara. Hasilnya mungkin tidak selalu langsung kelihatan, tapi dengan stimulasi yang konsisten dan beragam, niscaya kemampuan bicara anak berkembang. Ingin tahu detail langkahnya?
-
Bekali Anak-anak Kita dengan Pondasi Iman dan Islam Sedini Mungkin
Tidak ada peninggalan yang lebih baik setelah kita wafat nanti selain anak-anak shalih yang menyejukkan mata dan yang akan mendoakan kita kelak.
-
Curhatnya Si Sulung
Bukan karena perut lapar kita menuntut hak kita. Tapi ketika perut kita kenyang kita lupa membela kebenaran. Kita menjadi pembela kebenaran kapan saja, tidak dalam lapar �tau tidak dalam lapang. Ngeri nak kalau kita hanya memikirkan perut kita, sanggup menutup mata dan membiarkan kedzaliman di depan mata kita. Nabimu tak mengajarkan begitu. Ingat peristiwa pemboikotan di Syiib? Dengan perut lapar, dengan harta yang habis. Nabimu tetap tegar menyatakan diri tidak akan melepas Islam.
-
Memaafkan Masa Lalu
Hidup adalah pilihan. Kita lah penentunya. Jalan kebenaran telah terbentang. Bila kita masih bertahan dengan ego dan keangkuhan untuk tidak memaafkan orangtua kita yang sekarang renta atau bahkan sudah meninggal dunia, sanggupkah kelak anak-anak yang kita didik mendendam ini melakukan hal yang sama terhadap kita? Naudzubillah. Lepaskan semua dendam. Gantilah dengan maaf karena Allah kan persiapkan bagi kita pahala kebaikan atas ketaatan yang kita lakukan kepadaNya.