Tips Menarik Sygma Daya Insani

Serial Idul Adha: ???Penyembelihan  Nabi Ismail a.s???

Serial Idul Adha: ???Penyembelihan Nabi Ismail a.s???

Oleh administrator | Rabu, 31 Agustus 2016 04:39 WIB | 110300 Views

Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim ???Alaihi Salam mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim???Alaihi Salam.

Serial Idul Adha: “Penyembelihan  Nabi Ismail a.s”

Sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim‘Alaihi Salam. Ia duduk sejurus termenung memikirkan ujian berat yang ia hadapi. Sebagai seorang ayah yang dikurniai seorang putera yang sejak puluhan tahun diharap-harapkan dan didambakan tiba-tiba harus dijadikan qurban.

Namun ia sebagai seorang Nabi, pesuruh Allah dan pembawa agama yang harus menjalankan segala perintah-Nya dan menempatkan cintanya kepada Allah di atas cintanya kepada anak, isteri, harta benda dan lain-lain.
Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud:"Allah lebih mengetahui di mana dan kepada siapa Dia mengamanatkan risalahnya." Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam tidak membuang waktu lagi, berazam {niat} tetap akan menyembelih Nabi Ismail ‘Alaihi Salam puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya.Dan berangkatlah serta merta Nabi Ibrahim menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail ‘Alaihi Salam sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini, tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:

" Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah. Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu , agar ayah mengikatku kuat-kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan ayah, kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak terkena darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku dan terharunya ibuku bila melihatnya, ketiga tajamkanlah parangmu dan percepatkanlah perlaksanaan penyembelihan agar menringankan penderitaan dan rasa pedihku, keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaian ku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya."

Kemudian dipeluknyalah Ismail ‘Alaihi Salam dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam seraya berkata:"Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang dengan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah."

Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail ‘Alaihi Salam, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang, kedua mata nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam yang tergenang air berpindah memandang dari wajah puteranya ke parang yang mengilap di tangannya, seakan-akan pada masa itu hati beliau menjadi tempat pertarungan antara perasaan seorang ayah di satu pihak dan kewajiban seorang rasul di satu pihak yang lain.

Pada akhirnya dengan memejamkan matanya, parang diletakkan pada leher Nabi Ismail ‘Alaihi Salam dan penyembelihan di lakukan . Akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail ‘Alaihi Salam dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya:" Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan ."Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail ‘Alaihi Salam telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim ‘Alaihi Salam menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail ‘Alaihi Salam itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari raya Aidil Adha di seluruh pelosok dunia.

Sumber: tugas-agama.com

Tips Menarik Lainnya
Produk Pilihan

Paket Balita Berakhlak Mulia (BBM).

Detail
Rekomondasi Blog