Mendidik Anak Ala Zakir Naik
Oleh administrator | Senin, 03 April 2017 09:50 WIB | 101601 Views
Dalam ceramah Dr. Zakir Naik, ada seorang wanita muda yang menanyakan kepada beliau ???Bagaimana Anda membesarkan putri Anda menjadi penceramah internasional yang sukses? Sedangkan wanita dianggap lemah dan rapuh???.
Dari pertanyaan tersebut, beliau menjawab dengan sangat tegas bahwa merupakan kewajiban setiap Muslim untuk berdakwah, menurut Qur’an dalam surat al-Ash ayat 1-3 disebutkan “Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan menasehati supaya menaati kebenaran dan menasehati supaya bersabar.”
Minimal ada empat syarat yang diperlukan agar manusia manapun bisa masuk jannah (surga). Yang pertama adalah iman, kedua adalah amal shaleh, ketiga adalah menasehati supaya menaati kebenaran atau berdakwah, dan keempat adalah menasehati supaya bersabar.
Jadi, berdasarkan surat al-Ash, kata beliau “Jika ada salah satu yang tidak terpenuhi, kamu tidak akan masuk jannah (surga). Kita mungkin Muslim yang sangat baik, kita shalat lima waktu, mungkin berhaji, mungkin puasa di bulan ramadhan, tapi jika kita tidak melakukan dakwah, menurut surat al-Ashr kita tidak akan masuk jannah (surga).”
Hanya dakwah saja juga tidak bisa, keempat-empatnya haruslah terpenuhi, yaitu iman, amal shaleh, berdakwah, dan menasehati agar bersabar. Jadi setiap muslim setidaknya harus menjadi da’i paruh waktu.
Lebih lanjut al-Qur’an mengatakan dalam surat al-Imran ayat 104 “Hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.” Disini Allah berfirman tentang da’i penuh waktu. Sebagaimana ada dokter penuh waktu, insinyur, pengacara, pebisnis penuh waktu.
Berapa banyak da’i penuh yang ada ? Allah berfirman “Dan hendaklah diantara kamu segolongan ummat yang merupakan da’i penuh waktu, penceramah penuh waktu. Mereka orang-orang yang beruntung.”
Beliau juga menceritakan pengalaman beliau dimana yang telah selesai kuliah kedokteran, dan memilih menjadi dokter, karena beliau berfikir dokter adalah profesi terbaik di dunia. Akan tetapi, setelah bertemu dengan Syeikh Ahmed Deedad, beliau menyadari bahwa da’i adalah profesi yang lebih baik.
Dan Allah berfirman dalam surat Fussilat ayat 33 “Siapa yang lebih baik ucapannya dibanding orang yang mengajak ke jalan Tuhanmu, melakukan dan berkata ‘Aku Muslim’?” ketika beliau menyadari bahwa da’i jauh lebih unggul daripada seorang dokter, maka beliau berubah dari profesi dokter tubuh menjadi dokter ruhani.
Ternyata, keinginan ibunya untuk menjadi dokter seperti dr. Chris Barnard. Ia adalah seorang kardiologis pertama, ahli jantung yang pertama kali melakukan transplatansi jantung. Dan ketika Dr. Zakir Naik bertanya pada ibunya setelah bertemu dengan syeikh Ahmed Deedad yang berasal dari Afrika Selatan, “apa ibu ingin aku menjadi Syeikh Deedat atau Chris Barnard?” Ibunya menjawab: “kedua-duanya”.
Kemudian ketika Dr. Zakir Naik terlibat dalam bidang dakwah dan beliau bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, dan menjawab “aku bisa mengorbankan seribu dr.Chris Barnard untuk seorang Syeikh Deedad.”
Berkaitan dengan pertanyaan diatas, beliau mengatakan akan menjadikan semua anak-anaknya, entah itu putra maupun putri, beliau menjadikan sebagai penceramah, alasannya bahwa itu profesi terbaik. Inilah profesi para anbiya’ (nabi-nabi Allah SWT).
Dan ketika ia mendirikan sekolah yang ada di Bombay bahwa mendirikan sekolah yang mengedukasikan antara dunia dan akhirat. Ketika anak-anak belajar di sekolah yang di bangun oleh Dr.Zakir Naik, ia memberikan mereka edukasi untuk dunia dan akhirat.
Jadi ketika seorang anak bergabung dengan sekolah ini pada umur 2 setengan tahun, ketika dia masuk play group, dari playgroup diajarkan anak itu bahasa Arab dan Inggris. Dan juga diajarkan bahasa lokal lainnya, Hindi, urdu, Marathi, yaitu 5 bahasa. Tapi dalam 2 bahasa mereka dibuat sangat kuat, bahasa internasional adalah bahasa inggris, dan bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab.
Kemudian urdu, hindi, Marathi. Ketika mereka kelas 5, mereka telah paham al-Qur’an, mereka diajarkan untuk menjadi hafidz al-Qur’an, dan ketika di umur mencapai 9 atau 10, mereka bisa menerjemahkan sebagian besar al-Qur’an. Kebugaran fisik itu wajib, setiap murid baik pria maupun wanita saat mereka kelas 6 mereka harus sudah sabuk hitam dalam bela diri.
Dan ketiga anaknya adalah hafidz al-Qur’an, kedua putri dan putranya pemegang sabuk hitam dalam beladiri, dan juga bisa bahasa Arab dan Inggris, serta mengajarkan cara bicara dihadapan publik dari umur 4 tahun. Ketika anak-anaknya berumur 5,6,7 mereka bisa ceramah di Peace TV depan ribuan orang, mereka tidak demam panggung.
Di sela-sela jawaban Dr.Zakir Naik, ia bertanya kepada audience “kapan paling awal kamu mulai berfikir menjadikan anakmu, terlepas dari kapan kamu menjadikannya sebagai da’i? ada beberapa audience yang menjawab di umur 15, bahkan ketika saat dia lahir.
Dr.Zakir Naik mengapresiasi atas jawabannya yang sangat bagus namun tidak sempurna kata beliau. Ternyata jawaban terbaik adalah ketika memilih pasangan hidup. Jika menginkan anak-anaknya sebagai da’i atau profesi apapun, maka memilih ketika memilih pasangan hidup.
Karena ibu adalah guru yang terbaik. Jadi, baik yang laki-laki maupun perempuan harus mempunyai niatan dari umur muda dan pertolongan paling baik datang dari Allah SWT. Menurutnya bahwa, bukan berarti da’i hanyalah orang yang bisa bicara, namun juga bisa ahli dalam menulis, dia bisa menjadi penulis yang baik, bisa menjadi pembicara yang baik, dan bisa menjadi pemikir yang baik.
Di sela-sela akhir jawabannya, bahwa kemampuan materi yang dikuasi mungkin hanya 7%, sedangkan keahlian berpresentasinya 93%, caranya berbicara, caranya mengatur nada bicara, gestur tangannya, gerakan matanya, semua ini berpengaruh 93%. Ia juga mengatakan bahwa “Jika anda ingin anak-anak anda menjadi da’i, maka sekolahkan anak-anakmu yang mempunyai visi tersebut.”
Diambil dari: https://www.youtube.com/watch?v=hmkF9tCYdUY
Parenting dan Anak Lainnya
-
Berbagai Cara Agar Orangtua Tidak Menghukum Anak dengan Kekerasan
Ayah Bunda, setiap keluarga memiliki caranya masing-masing dalam membentuk karakter baik. Seperti contohnya dalam mendidik anak. Anak tak lepas dari kesalahan, berbagai ide kreatif di lakukan oleh Ayah Bunda untuk menegur anak. Teguran dimaksudkan agar anak jera terhadap kesalahannya.
-
Anak Bukan Hanya butuh Ibu Shalihah.. Tapi Juga Ayah yang Shalih
beriring bersama dalam pengasuhan dan pendidikan buah hati tercinta... ???????????? ???Aa, Abang, Kaka. Masuk kamar!??? suara Ayah tegas dengan nada dan volume cukup tinggi namun bermimik wajah lembut. Ada apa gerangan? Ayah hampir tidak pernah sekeras ini saat berbicara. Kami bertiga masuk ke kamar, menuruti perintah Ayah dengan kepala tertunduk. Peluh masih membasahi sekujur punggung, kami baru pulang bermain bola di kampung sebelah saat adzan Isya telah berkumandang.
-
5 Tantangan Anak Sekolah Saat Ini, Orang Tua Wajib Tau !
Ayah Bunda, anak anak sudah memasuki bulan pertama masuk sekolah. Bagaimana keadannya? Sudah kah Ayah Bunda cek kesulitan-kesulitannya di sekolah? Bagi anak, masuk sekolah berarti menghadapi dunia yang serba baru. Di dunia baru itu, ada serangkaian aturan dan tantangan yang akan dihadapinya. Yuk kenali apa saja?
-
Waspadai 8 Jenis Kanker yang Sering Menimpa Anak-Anak
Tahukah Ayah Bunda kalau tanggal 15 Januari adalah hari kanker anak internasional ? Kanker adalah penyakit yang paling ditakuti oleh semua kalangan, apalagi kanker tersebut menimpa anak-anak. Untuk sadar kanker sejak dini pada anak, sebaiknya Ayah Bunda mengetahui gejala-gelaja yang perlu diwaspadai.