Seputar Islam Sygma Daya Insani

Adab-Adab Sebelum Mudik

Adab-Adab Sebelum Mudik

Oleh Azar | Senin, 27 Juni 2016 04:06 WIB | 97539 Views

Ayah Bunda mau mudik ? Cek yu apa aja sunnah Rasulullah sebelum mudik, agar setiap perjalanan kita dihitung sebagai ibadah. 1. Melakukan shalat Istikharah sebelum bepergian (mudik), yaitu shalat sunnah dua raka???at kemudian berdo???a dengan do???a Istikharah. Beliau Shallallahu ???alaihi wa sallam bersabda: ???Apabila seseorang di antara kalian mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaklah melakukan shalat sunnah (Istikharah) dua raka???at kemudian membaca do???a. [HR. Al-Bukhari]

 

Ayah Bunda mau mudik ? Cek yu apa aja sunnah Rasulullah sebelum mudik, agar setiap perjalanan kita dihitung sebagai ibadah.

1. Melakukan shalat Istikharah sebelum bepergian (mudik), yaitu shalat sunnah dua raka’at kemudian berdo’a dengan do’a Istikharah.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Apabila seseorang di antara kalian mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaklah melakukan shalat sunnah (Istikharah) dua raka’at kemudian membaca do’a. [HR. Al-Bukhari]

2. Ayah Bunda sebaiknya bertaubat dan beristighfar kepada Allah dari segala macam dosa yang telah dilakukan, karena Ayah Bunda tidak tau apa yang akan terjadi setelah kita melakukan safar dan tidak mengetahui pula takdir yang menimpa. Hendaknya Ayah Bunda yang hendak safar tidak membawa perbekalan kecuali dari sumber yang halal lagi baik.

3. Sebaiknya, Ayah Bunda melakukan safar (perjalanan) bersama dengan dua orang atau lebih. Sebagaimana hadits:
“Satu pengendara (musafir) adalah syaitan, dua pengendara (musafir) adalah dua syaitan, dan tiga pengendara (musafir) ialah rombongan musafir.”

4. Ayah Bunda yang berpergian untuk mudik hendaknya memilih teman perjalanan yang shalih, yaitu orang yang dapat membantu menjaga agama kita, menegur apabila kita lupa, membantu Ayah Bunda jika dibutuhkan dan mengajari apabila Ayah Bunda tidak tahu. Indahnya Islam .

5. Memilih ketua rombongan, hendaknya menunjuk seorang ketua rombongan dalam safar, sebagaimana hadits:
“Jika tiga orang (keluar) untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai ketua rombongan.” Dan pilihalah ketua rombongan yang mempunyai akhlak yang paling baik, paling dekat dengan teman-teman, paling dapat mengutamakan kepentingan orang lain (tidak egois) dan senantiasa mencari kesepakatan rombongan (ketika ada perbedaan pendapat)

6. Disunnahkan untuk melakukan safar (perjalanan) pada hari Kamis dan berangkat pagi-pagi ketika akan melakukan perjalanan.
Di dalam riwayat yang lain,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bepergian senantiasa melakukannya pada hari Kamis.” [HR. Al-Bukhari]
“Ya Allah, berkahilah ummatku pada pagi harinya.” [HR. Abu Dawud no. 2606, at-Tirmidzi]

Dan sangat disukai untuk memulai bepergian pada waktu ad-Dulajah, yaitu awal malam atau sepanjang malam, sebagaimana hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Hendaklah kalian bepergian pada waktu malam, karena seolah-olah bumi itu terlipat pada waktu malam.” [HR. Abu Dawud]

7.Berpamitan kepada keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berpamitan kepada para Sahabatnya ketika akan safar (bepergian), beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan do’a kepada salah seorang di antara mereka, dengan do’a:
“Aku menitipkan agamamu, amanahmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah.” [HR. Ahmad]

Sumber : www.almanhaj.or.id/4007-adab-adab-safar

(Azar)

Produk Pilihan

Multi Set (24NR-RATU).

Detail
Rekomondasi Blog