Kisah Kekasih Allah yang Tersembunyi #1
Selasa, 06 Februari 2018 09:17 WIB | 97728 Views
Suatu saat, Imam Hasan Al Bashri rahumahullah berjalan di tepian sungai Tigris. Beliau melihat seorang lelaki, duduk-duduk dengan seorang wanita. Berasyik masyuk, berbicang-bincang dengan santainya di depan umum
Suatu saat, Imam Hasan Al Bashri rahumahullah berjalan di tepian sungai Tigris. Beliau melihat seorang lelaki, duduk-duduk dengan seorang wanita. Berasyik masyuk, berbicang-bincang dengan santainya di depan umum. Tak cukup hanya itu, si lelaki ini ternyata di sebelahnya ada sebuah wadah, yang mana wadah itu umumnya dipakai untuk tempat khamr pada masa itu. Dari dua hal di atas, sudah cukup membuat hati sang Imam membersitkan su'udzon. Sudahlah tak tahu malu berduaan dengan wanita di depan umum, ditemankan khamr pula. Sesaat setelah kejadian itu, tiba-tiba ada kejadian tak terduga. Sebuah perahu yang sedang menyeberang sungai Tigris tetiba terbalik. Ada tujuh orang yang sudah jatuh ke air dan membutuhkan pertolongan. Seketika itu juga, tak disangka-sangka lelaki yang dibatin oleh Imam Hasan Al Bashri tadi langsung terjun ke dalam sungai. Bersusah payah, ia berhasil menyelamatkan enam orang yang hampir tenggelam itu. "Wahai, Tua ! Tolong selamatkan yang satu itu.." Imam Hasan al Bashri pun terjun juga ke sungai. Namun, dengan susah payah pula, ternyata beliau tidak berhasil menyelamatkan satu orang ini. Saat beliau telah berada di daratan, si pemuda ini berkata, "Wahai, Tuan. Sepertinya engkau memandang rendah diriku." "Kalau kau memandang rendah diriku, maka demi Allah aku telah menyelamatkan enam orang. Sedangkan engkau menyelamatkan satu orang pun tak sanggup." "Tahukah engkau? Perempuan ini adalah ibuku. Ia sangat senang aku menemaninya menghabiskan waktu. Maka kutemani ia untuk menyenangkan hatinya di tepian sungai." "Dan jika engkau mengira ini adalah khamr, maka ketahuilah. Isi wadah ini adalah air! Seketika itu, Imam Hasan Al Bashri menangis sambil berkata, "Sungguh betapa banyak dosaku. Berprasangka buruk, memandang rendah orang lain, menganggap diriku lebih tinggi, ujub, takabbur, dan kemudian tidak bisa menolong hamba Allah yang lain. Sedangkan engkau, telah melakukan kebalikannya." Dan dari peristiwa itu, muncullah perkataan Imam Hasan Al Bashri yang sangat terkenal, "Orang yang disebut zuhud adalah orang yang ketika bertemu selainnya, ia berkata 'dia lebih utama dariku'." Wallahu a'lam bish shawab
Kisah Hikmah Lainnya
-
Mengapa Harus Belajar Shirah? #1 (Bagian 1)
Mengapa harus belajar shirah? #1 (bagian 1) Untuk menemukan uswatun hasanan, suri tauladan yang baik dari Rasulullah shallallahu ???alaihi wa sallam. Meliputi seluruh sisi kehidupan beliau, baik perkataan, perilaku atau tindakan, ataupun persetujuan dan penolakan beliau. Baik dalam aqidah, ibadah, muamalah, sampai dalam hal-hal yang sifatnya pribadi
-
Belajar dari Surah Abasa (diringkas dari tafsir Fii Dzhilalil Quran)
Fragmen pertama - Shirah nabi (ayat 1-16) Berawal dari peristiwa Rasulullah berdiskusi dgn pembesar-pembesar quraisy seperti Umayyah bin Khalaf dan kawan-kawannya. Dengan harapan orang-orang ini sebagai kepala suku dan pembesar-pembesar akan masuk Islam. Tiba-tiba, datanglah orang tua dan buta, yakni Abdullah ibnu Ummi Maktum. Karena buta, ia pun tak dapat melihat bahwa sang Rasul sedang bersama pembesar-pembesar Quraisy. Abdullah ibnu Ummi Maktum pun berkata, "Wahai Rasulullah tolong ajarkan dan bacakan padaku apa yg Allah ajarkan." Beberapa kali ia mengulangi permintaan tersebut. Namun apa yang terjadi? Rasulullah tidak menanggapi, bermuka masam, dan memalingkan muka.
-
Ternyata Istri Rasulullaah Adalah Seorang Dokter
Ayah Bunda, jika kita menilik kembali sejarah, maka kita bisa menemukan beberapa Sahabat Rasulullah shallallahu ???alaihi wa sallam yang memiliki andil dalam dunia kesehatan. Walaupun belum ada sahabat yang focus di bidang kesehatan, mereka memahami bagaimana treatment penyembuhan kepada orang yang mengidap penyakit tertentu. Siapa sangka sahabat yang ahli dalam bidang kesehatan, salah satunya adalah ???Aisyah binti Abu Bakar radhiallahu ???anha Atha??? berkata, ???Aisyah adalah wanita yang paling faqih dan pendapat-pendapatnya adalah pendapat yang paling membawa kemaslahatan untuk umum.??? (Siyar A???lam An-Nubala??? 2/185)
-
3 Alasan Syari Kenapa Anak Wajib Menafkahi Orang Tua
Seorang anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua dan anak-anaknya, bila keadaan keuangannya mengizinkan dan kedua orang tuanya hidup dalam kemiskinan. Bahkan, menurut Al Ustadz Ahmad Isa Asyur dalam kitabnya "Birrul Walidain", beberapa ulama berpendapat bahwa kewajiban memberi nafkah itu tidak hanya sebatas kepada kedua orang tua, tetapi juga kepada seluruh keleuarga terdekat, berdasarkan firman Allah Swt yang berbunyi: