Parenting dan Anak Sygma Daya Insani

Adab Mendidik Anak Dalam Islam

Adab Mendidik Anak Dalam Islam

Oleh Sygma Daya Insani | Selasa, 12 November 2013 09:32 WIB | 98561 Views

sygmadayainsani.co.id - Anak adalah titipan Allah Swt, perhiasan hidup dan penerus harapan dan cita-cita orang tuanya. Anak ibarat kertas putih, yang bisa diisi dengan tulisan apa saja. Orang tua berperan penting dalam mendidik anak. Karena, melalui orang tualah, anak akan menjadi manusia baik atau

sygmadayainsani.co.id - Anak adalah titipan Allah Swt, perhiasan hidup dan penerus harapan dan cita-cita orang tuanya. Anak ibarat kertas putih, yang bisa diisi dengan tulisan apa saja. Orang tua berperan penting dalam mendidik anak. Karena, melalui orang tualah, anak akan menjadi manusia baik atau tidak. Rasulullah saw telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak.

Bagi Rasulullah, hal paling penting dalam mendidik anak adalah memberikan keteladanan dalam bentuk contoh kongkret, bukan hanya memerintah dan menyalahkan. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat.

Pada zaman sekarang, tantangan orangtua mendidik anak sangatlah besar. Lingkungan dan media banyak menawarkan gaya hidup modern yang mengikis nilai-nilai keislaman dalam mendidik anak. Apalagi kebiasaan buruk orang tua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan agama anak-anaknya sehingga anak hidup tanpa tuntunan.

Banyak orang tua yang memanjakan anak secara berlebihan dan memberikan materi sebagai pengganti peran yang tidak bisa dilakukannya. Akibatnya, anak sering diluar kendali, mental anak tidak kuat dan membuat anak kehilangan kepercayaan dirinya.

Cara ini harus segera diubah. Harry Mulya Zein memberikan tips yang bisa dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya berdasarkan panduan dari Imam Ghazali.

Bagaimana caranya?

Pertama, memberikan pendidikan anak dalam bahasan pendidikan agama, terutama aqidah yang akan menjadi pondasi ke-Islamannya. Seperti yang dikatakan Luqman kepada anaknya: Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya kesyirikan itu merupakan kezhaliman yang besar. (QS. Luqman: 13)

Kedua, membiasakan mendidik anak-anak untuk berakhlak baik dan menasihatinya ketika melakukan kesalahan. Karena akhlak mulia menjadi pemberat timbagan pada hari Kiamat nanti, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi, Tidak ada sesuatupun yang paling berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari Kiamat nanti daripada akhlak mulia. (H.R. At-Tirmidzi)

Ketiga, hendaknya mengajarkan adab dan etika kepada anak, seperti yang dilakukan orang-orang shalih terdahulu. Wahai anakku, engkau mempelajari satu bab tentang adab lebih aku sukai daripada engkau mempelajari tujuh puluh bab dari ilmu.

Keempat, hendaknya orangtua menyertakan anak-anak dalam beribadah seperti shalat, bukan hanya memerintahkannya. Karena pendidikan anak akan lebih berhasil manakala setiap inderanya diberdayakan.

Jadi, orang tua tidak hanya memberdayakan indera pendengaran anak untuk memerintahnya melakukan ini dan itu, tapi orang tua juga perlu memberdayakan indera penglihatannya untuk mencontoh sikap dan perilaku baik dari orang tua. *** (sumber: republika.co.id)

Produk Pilihan

Multi Set (24NR-RATU).

Detail
Rekomondasi Blog