6 Sunnah Hari Raya
Oleh administrator | Jum'at, 09 September 2016 04:16 WIB | 151623 Views
Ayah Bunda, sebentar lagi kita akan mengahadapi Hari Raya Idul Adha. Setelah membahas mengenai adab-adab di Hari Raya Idul Adha, kini kita akan mengulas mengenai sunnah-sunnah di hari raya. Seperti apa ya sunnahnya?
Sunnah-sunnah Hari Raya
1. Shalat Hari Raya ‘Id
Shalat ‘Idul Adha adalah sunah muakadah. Berkata Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah: “Disyariatkannya shalat ‘Idain (dua hari raya) pada tahun pertama dari hijrah, dia adalah sunah muakadah yang selalu dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa sallam, Beliau memerintahkan kaum laki-laki dan wanita untuk keluar meramaikannya.”
2. Mendengarkan Khutbah Hari Raya
Dari Abdullah bin As Saa’ib Radhiallahu ‘Anhu, katanya: “Saya menghadiri shalat ‘Ied bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ketika shalat sudah selesai, beliau bersabda: “Kami akan berkhutbah, jadi siapa saja yang mau duduk mendengarkan khutbah maka duduklah, dan yang ingin pergi, pergilah!” (HR. Abu Daud, shahih)
3. Berangkat dan Pulang Melewati Jalan yang Berbeda
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika keluar menuju shalat dua hari raya, pulangnya menempuh jalan yang berbeda dengan keluarnya. (HR. Ahmad)
4. Mengucapkan Selamat Hari Raya: “Taqabbalallahu Minna wa Minka”
Namun, Imam Ibnu Hajar berkata:” “Kami meriwayatkan dalam kitab Al Mahamilliyat, dengan sanad yang hasan (bagus), dari Jubeir bin Nufair, katanya: dahulu para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika mereka berjumpa pada hari raya, satu sama lain berkata: “Taqabbalallahu minna wa minka.”
5. Bergembira dengan Pesta yang Halal
Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, katanya: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang ke Madinah, saat itu mereka memiliki dua hari untuk bermain-main. Lalu Beliau bersabda: “Dua hari apa ini?” Mereka menjawab: “Dahulu, ketika kami masih jahiliyah kami bermain-main pada dua hari ini.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan buat kalian dua hari itu dengan yang lebih baik darinya, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri.” (HR. Abu Daud)
6. Bertakbir Pada Hari Raya
Untuk takbir pada ‘Idul Adha, Allah Ta’ala berfirman: “Dan berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.” (QS. Al Baqarah (2): 203). Maksud “hari-hari yang telah ditentukan”adalah hari-hari tasyriq, sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas.
Waktu bertakbir bagi Idul Adha yang shahih adalah sejak hari ‘Arafah sampai Ashar hari-hari tasyriq, yaitu 11,12,13, dari Dzulhijjah. (Fiqhus Sunnah, 1/325). Ini adalah takbir khusus yang dilaksanakan setelah shalat. Sedangkan takbir yang mutlak boleh dikerjakan sejak tanggal 1 Dzulhijjah.
Sumber: firmadani.com
Seputar Islam Lainnya
-
Adab-Adab Dalam Merayakan Iedul Adha
Ayah Bunda, Hari Raya qurban atau biasa disebut Hari Raya Idul Adha, termasuk kekhususan umat Islam. Idul Adha juga termasuk syi???ar-syi???ar Islam yang hendaknya kita menjaganya dan menghormatinya. Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa mengagungkan syi???ar-syi???ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati (Al Hajj: 32). Ayah Bunda, berikut ini akan dijelaskan secara ringkas mengenai adab-adab Idul Adha:
-
4 Keteladanan dari Ibunda Siti Hajar
Memiliki anak yang sholeh merupakan kebanggaan tersendiri bagi seorang Ibu. Ibu-ibu muslim patut mencontoh keteladanan dari Ibunda Siti Hajar. Ibunda Siti Hajar merupakan istri dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam. Dari pasangan ini, dikaruniai anak bernama Nabi Ismail Alaihis Salam. Kita akan membahas mengenai keteladanan dari Ibunda Siti Hajar dalam mendampingi suami dan mendidik Nabi Ismail Alaihis Salam.
-
6 Keteladanan Ibunda Siti Sarah
Ayah Bunda sudah kenal dengan Ibunda Siti Sarah, istri dari Nabi Ibrahim Alaihis Salam? Ia adalah seorang wanita yang diberi anugrah kecantikan luar biasa. Ibunda Siti Sarah termasuk wanita yang beriman dan juga bertaqwa kepada Allah. Ia juga termasuk orang pertama yang mau menerima ajakan dakwah suaminya. Dibawah ini akan dipaparkan mengenai keteladanan-keteladanan dari Ibunda Siti Sarah.
-
Doa dan Dzikir Nabi Ibrahim
Ayah Bunda, Nabi Ibrahim Alaihis Salam adalah bapaknya para Nabi. Kerena ketaatan Nabi Ibrahim Alaihis Salam kepada Allah, beliau dijuluki sebagai kekasih Allah. Nama Ibrahim pun menjadi surat dalam Al Quran, bahkan doa-doa yang dipanjatkan ada di dalam Al Quran. Berikut adalah doa dan dzikir yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim Alaihis Salam: