Seputar Islam Sygma Daya Insani

Bahaya Memakan Harta Haram

Bahaya Memakan Harta Haram

Oleh administrator | Kamis, 22 September 2016 04:08 WIB | 98958 Views

Ayah Bunda, harta serta makanan yang berasal dari harta haram akan berdampak pada anak-anak serta keluarga besar kita. Untuk itu baiknya kita menjaga kehalalan harta dan makanan kita. Ini adalah dahsyatnya bahaya memakan harta haram.

Bahaya Memakan Harta Haram

Ayah Bunda, harta serta makanan yang berasal dari harta haram akan berdampak pada anak-anak serta keluarga besar kita. Untuk itu baiknya kita menjaga kehalalan harta dan makanan kita. Ini adalah dahsyatnya bahaya memakan harta haram.
 
Oleh
Syaikh Shalih bin Muhammad Alu Thalib
 
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan rasa suka dan cinta terhadap harta sebagai cobaan dan ujian. Karena, Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat yang Maha Agung yang telah menetapkan ketuhanan dan keesaan-Nya dalam ayat-ayat Al Quran kemudian juga mengingatkan bahwa Dialah satu-satunya yang mengatur hukum halal dan haram, satu-satunya Pencipta dan Pemberi rezeki, yang berhak mengatur kehidupan dunia ini. Jadi hak untuk menetapan hukum halal dan haram hanyalah milik-Nya semata.
 
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” - Al-Baqarah: 168
 
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”- Al-Maidah: 88
 
Halalan thayyiban dalam ayat di atas sesuatu yang dihalakan bagi kalian dan bukan diperoleh dengan cara yang diharamkan, seperti merampas, merampok, mencuri, riba, risywah atau sogokan, korupsi, penipuan dan berbagai macam mu’âmalah haram lain.
 
Thayyiban maksudnya tidak al-khabits, yakni tidak kotor atau najis, seperti bangkai, daging babi atau anjing, minuman keras dan yang sejenisnya.
 
Orang-orang yang memiliki harta halal dan mata pencaharian yang halal adalah orang-orang yang paling selamat agamanya, paling tenang hati dan pikirannya, paling lapang dadanya, paling sukses kehidupannya. Kehormatan dan harga diri mereka bersih dan terjaga, rezeki mereka penuh berkah dan citra mereka dimasyarakat selalu indah.
 
Mencari harta halal dengan cara yang halal adalah sifat mulia yang telah dicerminkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Mereka, para assalafus shalih juga selalu saling mengingatkan untuk berhati-hati dalam masalah makanan, minuman dan mata pencaharian.
 
Dari Abi Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa mengkonsumsi sesuatu yang baik, melaksanakan sunnah dan masyarakat sekitarnya tidak terganggu dengan keburukannya, maka dia masuk surga”- HR. Tirmidzi
 
Imam Ahmad dan lainnya meriwayatkan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Ada empat hal, bila keempatnya ada pada dirimu, maka segala urusan dunia yang luput darimu tidak akan membahayakanmu : menjaga amanah, berkata benar, akhlak baik dan menjaga urusan makanan”.
 
Sumber: almanhaj.or.id

Produk Pilihan

Paket Buku Pintar Iman & Islam (B.

Detail
Rekomondasi Blog