Kisah Bahagia Seorang Guru
Oleh RAFIATUL KHOIRIYAH (SLC) | Minggu, 02 Desember 2018 21:32 WIB | 59847 Views
"Ada apa ust?" Tanyaku penasaran. Buru-buru ku kejar temanku sampai kami berdiri berhadapan. Ku ulangi pertanyaanku tadi minta penjelasan. Setelah kulayangkan pertanyaanku yang kedua kali aku menyiapkan diri untuk menerima jawaban apapun yang akan dijelaskan temanku itu.
"Ada apa ust?" Tanyaku penasaran.
Buru-buru ku hampiri temanku sampai kami berdiri berhadapan.
Ku ulangi pertanyaanku tadi minta penjelasan.
Setelah kulayangkan pertanyaanku yang kedua kali aku menyiapkan diri untuk menerima jawaban apapun yang akan dijelaskan temanku itu.
Kudengarkan temanku memberi penjelasan. Setelah mendapat kesimpulan.
"Masya Allah ta kira aku ada salah apa ust kok serius dari tadi mute to?" He...he...lega campur haru melihat ekspresi temanku ini.
Ternyata temanku ini mempertanyakan kok tidak dari dulu memperkenalkan mute ke beliau.
"Isinya bagus banyak hal baru yang aku ketahui ust ya Allah kemana saja saya selama ini malu aku ust...
"tuturnya panjang lebar. "Sudah baca sampai jilid berapa ust?" Tanyaku sambil tersenyum melihat ekspresi antusias beliau.
"Baru jilid satu ust" jawabnya singkat. "He..he semangat ust lanjut jilid 2 ya siapkan tisu nanti nangis bombai bacanya" kataku menyemangati.
Ketemu Mute itu memang seperti jodoh. Kalau memang rizkinya akan tergerak hatinya untuk mencari dan membacanya walaupun belum memiliki bukunya.
Dan insya Allah akan mendapatkan kebaikan demi kebaikan setelah membacanya. Seperti teman saya ini beliau belum punya mute meminjam sekolah tapi perubahannya kelihatan betul.
Semangat membacanya meningkat. Semangat menularkan apa yang beliau baca kepada anak-anak juga. Dan baru membaca jilid satu saja beliau sudah menyatakan diri ingin nabung untuk beli mute. Insya Allah...Allah akan bukakan jalannya.
Allah akan hadirkan mute dirumah beliau segera. Mute ini buku untuk segala usia memang betul. Banyak yang bilang membaca mute itu melembutkan hati. Kalau ada masalah membaca mute seperti mendapat jawaban bagaimana seharusnya bersikap.
Yang sudah membaca mute pasti akan merasakan betul pentingnya buku ini dibacakan dan didekatkan kepada anak-anak kita sejak dini. Baru setengah tahun yang lalu mengenal mute terasa betul buku ini memang wajib ada di rumah setiap muslim.
Buku wajib dirumah anda. Beruntungnya yang sudah berjodoh bisa membaca buku mute. Bahagianya anak-anak kita yang sedari kecil diberi kesempatan ayah bundanya juga ustadzahnya untuk membaca Mute.
Tips Menarik Lainnya
-
Yang Tak Kan Terulang
Menjadi orang tua adalah kontrak seumur hidup, 24 jam sehari dan 7 hari dalam sepekan. Tak ada cutinya. Sejak mereka dalam kandungan hingga terlahir dan dapat mendengar, melihat atau memikirkan dan merasakan..... dan selamanya sampai ajal menjemput. Mereka belajar cepat setiap harinya, mencerna dan menyimpulkan. Oleh karenanya�jangan lewatkan satu hari saja, atau bahkan satu jam saja dengan mengabaikan anak kita. Apalah lagi memberi contoh buruk, memberinya beban di luar kesanggupannya... Godaan era gadget sekarang bukan hanya anak tersisihkan oleh pekerjaan orang tua, tapi juga sosialita orang tuanya. ???Mamah pilih aku apa Facebook???? ???Papah pilih aku apa HP???? Kira-kira itu pertanyaan anak sekarang. Segera letakkan gadget Anda, peluk dan cium dia. Temani bermain dan belajar, sebelum Anda menyesal 10 atau 15 tahun lagi.
-
Gratis AL Quran Ar Rayyan!
Gratis Al Qur An Ar Rayyan dari madina untuk 200 pembeli pertama di landing page.
-
Berkenalan dengan Sahabat Sygma, Teni Maryam
Berkenalan dengan Sahabat Sygma, Teni Maryam. Seorang istri dan ummi dari tiga putri cantik Affaza. Awalnya tidak sanggup punya buku MuTe (Muhammad Teladanku) tapi, ternyata tidak mustahil jika niatnya sudah ikhlash.
-
Wakaf yang Mencerahkan
Gimana gak meleleh... ini wajah anak-anak nun jauh disana, SDIT Mutiara Insan Sorong, Papua Barat.
rafiatul kh ([email protected])
ReplyBunda Lestari salam kenal....
Iya bunda Mute membuat kita semakin dekat dengan Rasulullah hal-hal kecil tapi sarat makna banyak disampaikan di buku ini...
Kebaikan memang tidak baik kalau ditunda...
Mute harus ada di rumah kita tanpa kata nanti ????
rafiatul kh ([email protected])
ReplyBunda Srie Harwani salam kenal...Aamiin...
Berjodoh dengan Mute dimudahkan dengan ngisi keranjang belanja di Landing Page he he he...kapan saja dimana saja...semoga dimudahkan... :-)
Srie Harwani ([email protected])
ReplyMau berjodoh dengan Mute, in Syaa Allooh...
Lestari ([email protected])
ReplyMaa Syaa Allaah...
Benar sekali Bunda, membaca Muhammad Teladanku, banyak pengetahuan baru yang saya dapat. Ketahuan sekali saya malas membaca buku2 siroh sebelumnya...