Kisah Hikmah Sygma Daya Insani

Belajar dari Surah Abasa (diringkas dari tafsir Fii Dzhilalil Quran)

Belajar dari Surah Abasa (diringkas dari tafsir Fii Dzhilalil Quran)

Sabtu, 03 Februari 2018 06:59 WIB | 72475 Views

Fragmen pertama - Shirah nabi (ayat 1-16) Berawal dari peristiwa Rasulullah berdiskusi dgn pembesar-pembesar quraisy seperti Umayyah bin Khalaf dan kawan-kawannya. Dengan harapan orang-orang ini sebagai kepala suku dan pembesar-pembesar akan masuk Islam. Tiba-tiba, datanglah orang tua dan buta, yakni Abdullah ibnu Ummi Maktum. Karena buta, ia pun tak dapat melihat bahwa sang Rasul sedang bersama pembesar-pembesar Quraisy. Abdullah ibnu Ummi Maktum pun berkata, "Wahai Rasulullah tolong ajarkan dan bacakan padaku apa yg Allah ajarkan." Beberapa kali ia mengulangi permintaan tersebut. Namun apa yang terjadi? Rasulullah tidak menanggapi, bermuka masam, dan memalingkan muka.

Ada 4 fragmen penting dalam surat abasa.

Fragmen pertama - Shirah nabi (ayat 1-16)
Berawal dari saat Rasulullah berdiskusi dengan pembesar-pembesar Quraisy seperti Umayyah bin Khalaf dan kawan-kawannya, dengan harapan mereka sebagai pembesar Quraisy akan masuk Islam.

Tiba-tiba, datanglah orang tua dan buta, yakni Abdullah ibnu Ummi Maktum. Karena buta, ia pun tak dapat melihat bahwa sang Rasul sedang bersama para pembesar Quraisy. Abdullah ibnu Ummi Maktum pun berkata, "Wahai Rasulullah tolong ajarkan dan bacakan padaku apa yang Allah ajarkan." Beberapa kali ia mengulangi permintaan tersebut. Namun apa yang terjadi? Rasulullah tidak menanggapi, bermuka masam, dan memalingkan muka.

Maka turunlah surah 'abasa. 

????????? ????????????????????

Ayat pertama surah 'abasa turun dengan kata ganti ketiga. "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling". Allah menggunakan kata "dia" bukan "kamu" yang terkesan menuding. Hal ini menunjukkan kasih sayang Allah, meskipun dalam rangka menegur Rasulullah.

Di ayat selanjutnya, Allah menegur Rasulullah dengan cukup keras. Dalam ayat 7 dijelaskan bahwa meski pembesar-pembesar Quraisy itu tidak masuk islam (setelah Rasul berdialog dengan mereka), tidak ada cela bagi Rasulllah. Karena tugas Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hanya menyampaikan.

Ada apa di balik teguran itu ?
-Pengarahan ilahiyah terhadap Nabi. Hal ini menunjukkan bahwa nabi yang maksum pun perlu bimbingan Allah.

-Mu'jizat qur'an bahwa aturan langit lebih diutamakan drpd aturan bumi. Dalam surah ini, Rasulullah menggunakan timbangan dengan aturan bumi ketika berfikir jika pembesar-pembesar Quraisy masuk islam maka akan lebih membawa manfaat bagi kemajuan Islam. Namun ternyata aturan langit tidak berkata demikian. Orang yang lebih bertaqwa lah yg seharusnya dilayani terlebih dahulu --dlm konteks surh ini adalah Abdullah ibnu Ummi Maktum yg buta--.

-Rasulullah memiliki sifat tabligh, sehingga ketika turun surah ini kemudian nabi langsung menyampaikan, meskipun isinya teguran kepada beliau. Setelah peristiwa ini pun Rasul selalu i perhatian lebih kpd Abdullah ibnu Ummi Maktum.

-Aturan langit lebih diutamakan dari aturan bumi. Contoh-contoh praktiknya dalam kehidupan Rasulullah adalah :
*Zaid bin Haritsah dinikahkan dgn Zainab binti Jahsiy, dimana Zaid adalah mantan budak dan Zainab adalah putri dari bibi Rasulullah.
*Mempersaudarakan Hamzah dengan Zaid bin Haritsah
*Petinggi Anshar dipersaudarakan dengan Bilal
*Pernah ada yg mencela Salman (karena ia adalah bangsa Persia bukan Arab) dan Rasulullah marah, berkata beliau, "Salman adalah saudaraku".
*Rasul mengangkat Usamah bin Zaid menjadi panglima dalam perang melawan romawi. Di mana Usamah bin Zaid saat itu adalah pemuda 17 tahun dan membawahi sahabat2 'senior'.

Fragmen kedua (17-20)
Kalimat keheranan ; mengapa manusia bisa kafir. Padahal asal muasalnya dari air mani yang hina.

Padahal Allah telah memudahkan jalannya (kehidupannya) seperti bernafas, diturunkan hujan, dan lain sebagainya.

Fragmen ketiga 
Memperhatikan hal-hal paling dekat dengan manusia (pangan, sandang, papan).
Di ayat 26 disebutkan Allah membelah bumi dengan sebaik-baiknya. Jika diperhatikan, ketika tumbuhan tumbuh, hakikatnya akarnya membelah bumi.

Fragmen keempat
Hal yg menutup kesenangan
Hari kiamat (terompet yg memekakkan telinga)
Pada musibah-musibah longsor/gempa bumi/lainnya belakangan ini, mungkin masih banyak kita lihat bagaimana mengharukannya ketika jenazah seorang ibu melindungi anaknya, atau ibu dan anak berpelukan, dan lainnya. Namun ketika kiamat datang, bayi-bayi yg ada dlm gendongan pun terlepas saking dahsyatnya.

Wallahu a'lam bish shawab. 

Kisah Hikmah Lainnya
Produk Pilihan

Paket 24 Nabi Dan Rasul Teladan Utama.

Detail
Rekomondasi Blog