Tips Meningkatkan Minat Baca Anak
Selasa, 17 April 2018 13:21 WIB | 38242 Views
Setiap anak memiliki minat baca yang berbeda-beda. Sebagai orang tua tentu kite menginginkan anak kita memiliki minbat baca yg tinggi. Karena dengan membaca anak kita menjadi memiliki pengetahuan yang luas.
Setiap anal memiliki minat baca yang berbeda-beda. Sebagai orang tua tentu kite menginginkan anak kita memiliki minbat baca yg tinggi. Karena dengan membaca anak kita menjadi memiliki pengetahuan yang luas.
Setiap anal memiliki minat baca yang berbeda-beda. Sebagai orang tua tentu kite menginginkan anak kita memiliki minbat baca yg tinggi. Karena dengan membaca anak kita menjadi memiliki pengetahuan yang luas.
Tips Menarik Lainnya
-
Ayah Bunda Bimbing Aku
Ayah, Bunda... Setiap anak yang lahir di dunia adalah amanah Allah yang dititipkan kepada orang tua nya. Mereka lahir dalam kondisi fitrah. Tugas besar pengasuhan diberikan orangtua untuk membesarkan, mendidik dan mengasuh dengan pengasuhan yang benar. Anak-anak kita adalah investasi akhirat yang harus benar-benar dijaga, diasuh dengan melibatkan peran Alloh. Ayah, Bunda... Mari kita wariskan kenangan terbaik buat anak-anak kita dengan terus mendampingi, mendidik dan mengasuh dengan pengasuhan yang baik.
-
Langkah Menstimulasi Kemampuan Bicara Anak
Stimulasi diperlukan anak untuk merangsang perkembangan kemampuan bicaranya. Caranya tidak hanya satu, tapi ada beberapa cara. Hasilnya mungkin tidak selalu langsung kelihatan, tapi dengan stimulasi yang konsisten dan beragam, niscaya kemampuan bicara anak berkembang. Ingin tahu detail langkahnya?
-
Bekali Anak-anak Kita dengan Pondasi Iman dan Islam Sedini Mungkin
Tidak ada peninggalan yang lebih baik setelah kita wafat nanti selain anak-anak shalih yang menyejukkan mata dan yang akan mendoakan kita kelak.
-
Curhatnya Si Sulung
Bukan karena perut lapar kita menuntut hak kita. Tapi ketika perut kita kenyang kita lupa membela kebenaran. Kita menjadi pembela kebenaran kapan saja, tidak dalam lapar �tau tidak dalam lapang. Ngeri nak kalau kita hanya memikirkan perut kita, sanggup menutup mata dan membiarkan kedzaliman di depan mata kita. Nabimu tak mengajarkan begitu. Ingat peristiwa pemboikotan di Syiib? Dengan perut lapar, dengan harta yang habis. Nabimu tetap tegar menyatakan diri tidak akan melepas Islam.