Parenting dan Anak Sygma Daya Insani

Butuh Kebersamaan Cinta Oleh Bunda Kurnia

Butuh Kebersamaan Cinta Oleh Bunda Kurnia

Oleh Ina Rizal | Jum'at, 29 September 2017 10:51 WIB | 95985 Views

Andai sezaman dengan Rasulullah SAW, mungkinkah dia datang hanya untuk yang dicintai & mencintainya saja? Andai begitu, barangkali kita takkan pernah mendengar, bagaimana seorang Abu Sufyan paman yang memusuhi-nya justru dimuliakan dan kediamannya menjadi tempat penyelamatan di Futuh Makkah.

Andai sezaman dengan Rasulullah SAW, mungkinkah dia datang hanya untuk yang dicintai & mencintainya saja? Andai begitu, barangkali kita takkan pernah mendengar, bagaimana seorang Abu Sufyan paman yang memusuhi-nya  justru dimuliakan dan kediamannya menjadi tempat penyelamatan di Futuh Makkah.

Tak kan pernah ada cerita, bagaimana Khalid bin Walid Sang Penikam dari belakang di balik bukit Uhud, malah diangkat menjadi Panglima Terbaiknya bergelar Saifullah (Pedang Allah). Takkan pernah tergores indah, bagaimana pedang Abdullah bin Rawahah yang nyaris membunuhnya dapat dilumpuhkan dengan kalimat "Allah Pelindungku", justru dia diangkat menjadi orang terdepan dalam barisan perjuangannya.

Tak kan pernah tertuang kisah, bagaimana peristiwa paling menyakitkan dalam perih perjuangannya menuju Thaif. Bukan sambutan ramah tapi sambitan batu yang diterima nya. Kalau dia mau, bisa saja ia tumpahkan kemarahannya dan menerima tawaran malaikat agar gunung dilempar kan. Tapi justru ia, Muhammad SAW memilih, mengadu dengan do'a yang pedih menyayat hati seraya memaafkan. suatu hari nanti akan ada yang beriman dari keturunan penduduk Thaif.

Tak ada oase cerita cinta.Julaibib si buruk rupa, hitam, cacat terbungkuk, miskin dan tak dikenal nasabnya, yang semua orang berpaling darinya & tak peduli dengan kehadirannya. Tapi justru dia amat mengenal Julaibib sepenuh jiwa dan cintanya. "Ya Allah saksikanlah dialah Julaibib kekasihku, sungguh aku menjadi bagian atas dirinya dan dirinya menjadi bagian atas diriku"

Persembahan cinta terindah di hari syahidnya. Takkan ada sejarah paling menggetarkan jiwa,  yang guncangannya bisa sampai ke penghujung zaman. Kalau bukan karena dia Sang Pemilik Cinta Sepenuh Hatinya, Dialah Rahmatan lil 'alamin. Yang datang bukan hanya untuk kekasihnya. Yang diutus bukan hanya untuk yang memuji mencintainya.

Dialah yang juga dihadirkan untuk semua yang berdosa, yang memusuhi, yang hina, bahkan dengan yang tak pantas berdampingan dengannya. Andai aku sezaman dengannya, dimanakah posisi diriku? Mungkinkah aku akan berkeras hati menjadi musuhnya, padahal ia datang tidak dengan permusuhan.

Mungkinkah aku lebih memilih berlaku kasar, padahal ia diutus untuk memperbaiki dengan akhlaq dan kelembutan. Mungkinkah aku akan menjadi pembangkangnya, padahal kemuliaan posisi diri siap ia berikan. Mungkinkah aku akan menjadi yang terpuruk dan tetap merasa hina, padahal hanya aku yang menjadi belahan jiwanya.

Rabbi dimanakah posisi diriku? Padahal nyata harus ku pilih, *menjadi PENGIKUT SEJATI baginya adalah posisi terindah.* Jika Ia bisa menjadi Rahmat bagi Alam Semesta, tentulah tak mungkin berjuang sendiri dengan kehinaan diri ini. Harus ada cinta yang lebih banyak dan lebih besar lagi... *KEBERSAMAAN CINTA untuk bisa disebar ke seluruh alam.

* Yang bisa berdiri tegak diatas semua golongan. *Cinta kepada dia "Kekasih Hati"... MUHAMMAD SAW* Allahumma shali 'ala Muhammad wa baarik wa saliim.

-Bunda Kurnia Widhiatuti
 

Parenting dan Anak Lainnya
Produk Pilihan

Paket Wahana Bermain Anak Cerdas (WBA.

Detail
Rekomondasi Blog