Kisah Hikmah Sygma Daya Insani

Hadiah Kesabaran Seorang Ibu yang Ditinggal Suami dan Ekonomi Kurang

Hadiah Kesabaran Seorang Ibu yang Ditinggal Suami dan Ekonomi Kurang

Oleh administrator | Rabu, 26 Oktober 2016 03:44 WIB | 101118 Views

Ibnu Qayyim Al Jauziah berkata, ???Allah akan menagih tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Siapa yang meremehkan pendidikan dan menelantarkan begitu saja, berarti ia telah gagal. Kebanyakan perilaku buruk anak bersumber dari kesalahan orang tua???. Berikut adalah kisah keberhasilan Ummu Khalid dalam mendidik anak untuk lebih dekat dengan Allah.

Hadiah Kesabaran Seorang Ibu yang Ditinggal Suami dan Ekonomi Kurang


Ibnu Qayyim Al Jauziah berkata, “Allah akan menagih tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Siapa yang meremehkan pendidikan dan menelantarkan begitu saja, berarti ia telah gagal. Kebanyakan perilaku buruk anak bersumber dari kesalahan orang tua”. Berikut adalah kisah keberhasilan Ummu Khalid dalam mendidik anak untuk lebih dekat dengan Allah.

Kisah selanjutnya tentang anak kelas 1 SD yang begitu patuh kepada ibunya. Sebut saja namanya Kholid. Sehari-hari dia hidup bersama ibu dan 2 adiknya. Kholid sudah tidak punya ayah lagi kira-kira setahun yang lalu.

Alhasil, ibunya memang pontang panting memenuhi kebutuhannya dan adik-adiknya serta memberikan pendidikan yang terbaik untuk mereka. Keterbatasan ekonomi tidak menjadikan Ibu Kholid lemah. Apa yang ada di rumah bisa dijadikannya sarana untuk menengenalkan Allah kepada anak-anaknya. Salah satunya dengan menggunakan juz amma.

Buku juz amma yang biasa dipakai Kholid ngaji setiap hari diceritakan kembali terjemahannya oleh Ibu Kholid dengan bahasa yang mudah dipahami anaknya. Tentang surga dan neraka juga tiap hari didongengkan tiada jemunya.

Pantas, jika Kholid jadi anak yang akhirnya rajin untuk sholat berjamaah di masjid. Dia pun menjadi anak yang lembut dan bisa mengerti keadaan ibunya. Bahkan Kholid takut jika ibunya marah karena kesalahan diperbuatnya. Takut Allah marah juga kepadanya.

Pernah, sekali Kholid berbuat kesalahan. Dia juga lupa pesan ibunya agar senantiasa berjamaah di mushola. Saking keasyikan bermain selepas sholat dzuhur, Kholid tidak sadar sudah meninggalkan berjamaah sholat ashar. Tahu-tahu sudah magrib. Kholid tak berani pulang. Ibunya pasti marah.

Maka kholid pun solat magrib berjamaah di masjid sekalian isya. Ketika pulang menuju rumah, perasaan takut bersemayam dalam dirinya. Dia pun mengetuk pintu rumah dengan memberanikan diri.

“Bu bukain pintunya. Kholid pulang!” suara keras Kholid pelan

Tak ada jawaban dari dalam rumah. Ibu Kholid tahu anaknya pulang namun sengaja tak dibukakan pintu. Rupanya Ibu Kholid tahu kalau anaknya tidak sholat berjamaah. Ibu Kholid menangis di dalam rumah. Kholid terus mengentuk pintu. Hingga akhirnya dia lelah dan memilih menunggu di teras, duduk di bangku panjang bambu.

Ibu Khalid mengintip dari balik tirai jendela. Air matanya tambah meleleh karena Kholid diam di teras dengan wajah nelangsa. Pintu akhirnya dibuka.

“Kholid , masuk, Nak!” ibunya memanggil dengan sesenggukan

“Maafin Kholid ya Bu, udah buat Ibu marah! Allah pasti marah sama Kholid” jawab Kholid sambil memeluk ibunya erat.

“Janji ya tida mengulangi lagi. Kalau Kholid cinta sama Allah harus solat. Sebisa mungkin berjamaah di masjid karena Kholid laki-laki”

“Ya, Bu”

Keduanya saling berpelukan. Juz amma masih menjadi buku dongeng terindah bagi ibunya Kholid untuk mengajarkan kecintaan anak-anaknya kepada Allah hingga kini.

sumber: Hypnoparenting Islami - Mendidik Anak Berbasis Qur'ani

Kisah Hikmah Lainnya
Produk Pilihan

Paket 24 Nabi Dan Rasul Teladan Utama.

Detail
Rekomondasi Blog